TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Banjir yang melanda kawasan Bengawan Jero di Kabupaten Lamongan sempat surut dalam beberapa hari belakangan. Namun kini ketinggian air kembali naik, seiring dengan kembali meningkatnya curah hujan.
Sulkan, warga Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah mengungkapkan, genangan air kembali meninggi sejak kemarin.
"Iya, sempat surut. Tapi karena hujan terus dari kemarin selama hampir 5 jam, sekarang banjir naik lagi," kata Sulkan, Rabu (19/1/2022).
Meningginya genangan air membuat aktivitas warga menjadi terhambat, karena kendaraan bermotor banyak yang mogok ketika berusaha menerobos banjir.
"Untuk keluar masuk desa jadi terganggu, karena jalannya tergenang air," tuturnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, banjir akibat luapan Bengawan Jero tersebut melanda 26 desa di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Kalitengah sebanyak 8 desa, Kecamatan Turi, Glagah dan Karangbinangun masing-masing 5 desa serta 3 desa di Kecamatan Deket.
"Ketinggian genangan air ini bervariasi, antara 10 sentimeter hingga mencapai hampir setengah meter," kata Kabag Prokopim Kabupaten Lamongan, Arif Bachtiar.
Banjir tidak hanya menggenangi jalan poros dan permukiman warga, tapi juga merendam tambak dan lahan pertanian di wilayah tersebut. "BPBD Lamongan bersama Muspika terus memonitoring perkembangan debit air Bengawan Jero. Empat unit pompa air yang berada di Kuro, Kecamatan Glagah juga sudah diturunkan untuk mengurangi debit air yang ada di Bengawan Jero," ucap Arif. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |