Peristiwa Nasional

Diduga Tularkan Covid-19, Ribuan Hamster di Hong Kong Dibunuh

Rabu, 19 Januari 2022 - 08:06 | 96.69k
Pemerintah Hong Kong berencana membunuh 2000 hamster karena dianggap sebagai hewan yang menularkan Covid-19. (foto: petmd.com)
Pemerintah Hong Kong berencana membunuh 2000 hamster karena dianggap sebagai hewan yang menularkan Covid-19. (foto: petmd.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Hong Kong akan membunuh sekitar 2.000 hamster karena diduga menjadi hewan perantara atau penyebar Covid-19. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak menciumi hewan-hewan peliharaan.

Kebijakan membunuh hamster-hamster ini itu dikeluarkan setelah 11 hamster terinfeksi Covid-19.

Baru-baru ini, satu klaster kasus virus corona pada manusia terlacak berasal dari seorang pegawai di sebuah toko hewan peliharaan. Dengan adanya temuan itu, pengecekan dilakukan pada ratusan binatang di Hong Kong dan 11 hamster ditemukan terinfeksi.

Kepala badan kesehatan Hong Kong, Sophia Chan, mengatakan dalam konferensi pers bahwa pihak berwenang mengambil tindakan atas dasar kehati-hatian kendati tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan bisa menulari manusia.

"Para pemilik toko hewan peliharaan harus terus menjaga kebersihan, termasuk mencuci tangan setelah memegang binatang, setelah memberi makan ataupun hal-hal lainnya, serta jangan mencium hewan," kata Direktur Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Leung Siu-fai Leung kepada para wartawan.

Pemerintah Hong Kong juga meminta impor dan penjualan binatang pengerat itu untuk dihentikan sementara.

Usai pengumuman ini,  para petugas dengan pakaian pelindung menyisir toko hewan yang menjadi jantung klaster penyebaran. Toko yang berada di distrik sibuk Causeway Bay ditutup dan disemproti disinfektan.

Sementara itu, kelompok lokal aktivis antipenyiksaan hewan Prevention of Cruelty to Animals (SPCA), yang mengoperasikan klinik-klinik kesehatan hewan, meminta pemerintah Hong Kong mengkaji kebijakan eksekusi hamster tersebut.

"SPCA merasa kaget dan khawatir atas pengumuman pemerintah baru-baru ini soal penanganan pada 2.000 hewan kecil, yang tidak mempertimbangkan keselamatan hewan serta aspek ikatan antara manusia dan hewan," kata kelompok tersebut.

Otoritas Hong Kong juga sedang melaksanakan pengujian pada banyak kelinci dan hewan pengerat chinchilla. Semua binatang itu diimpor dari Belanda, menurut saluran penyiaran RTHK.

Di seluruh dunia, ada sejumlah anjing dan kucing yang juga terinfeksi virus corona. Namun, para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti bahwa binatang bisa menjadi penyebab kuat penularan virus tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES