Peristiwa Internasional

Setahun Memimpin AS, Berikut Pencapaian Joe Biden

Senin, 17 Januari 2022 - 15:52 | 50.95k
Joe Biden, Presiden AS terpilih saat pengambilan sumpah jabatan. (FOTO: Ap Photo/Andrew Harnik)
Joe Biden, Presiden AS terpilih saat pengambilan sumpah jabatan. (FOTO: Ap Photo/Andrew Harnik)

TIMESINDONESIA, JAKARTAJoe Biden, Presiden terpilih AS akan genap memimpin negara adikuasa tersebut selama 1 tahun pada 20 Januari 2022 nanti.

Setelah disambut dengan serangan dari kubu tak bertanggungjawab sebelum memasuki Gedung Putih, kini Biden tampak sedikit demi sedikit memperbaiki masalah-masalahyangmenyerang Amrika termasuk Covid-19.

Masih teringat jelas kalimat yang diungkapkan Biden saat mengucapkan kata sambutan setelah pelantikaannya januari 2021 kemarin. "Mari hentikan perang sipil," begitu ucapnya. Atau kalimat tanggapannya tentang Covid-19, "Kita mampu menangkal virus mematikan ini," ungkapnya tahun lalu.

Setidaknya dua hal di atas menjadi hal-hal yang sangat jelas terlihat di mata dunia. Beberapa waktu lalu Biden benar-benar melaksanakan ucapannya dengan menarik pasukan perdamaian AS dari Afganistan. Dia juga memberikan suaka bagi beberapa penduduk Afganistan yang ingin pindah dari negara tersebut.

Semua pasukan dan alat berat ditarik dari wilayah konflik di semenanjung Timur Tengah tersebut. Biden dan AS kini tak lagi ikut campur dalam gencatan senjatan. Diketahui AS mengirim pasukan mereka ke Afganistan sejak 1999 dan berakhir 2021 lalu.

Pemerintahan Biden juga harus dimulai dengan kerja keras pengananan Covid-19. Biden berusaha menyebarkan vaksin Covid-19 dan mengimbau semua warganya agar ikut vaksin. Bahkan negara Paman Sam tersebut menggelontorkan jutaan vaksin Covid-19 merk Pfizer secara cuma-cuma.

Vaksinasi dirasa cukup berhasil mengingat sebagian besar warga AS sudah banyak yang mengikuti vaksinasi massal. Bahkan beberapa diantara mereka sudah mengikuti vaksin booster dengan dana sendiri sebelum pemerintah memberikan imbauan.

Keberhasilan distribusi vaksin membuat ekonomi AS menguat. Namun, sebagai informasi, AS saat ini sedang mengalami serangan Covid-19 jenis Omicron. Kasus perharinya bisa mencapai 1 juta lebih. Oleh karena itu pemerintah AS menyarankan warganya untuk mengikuti vaksin booster.

Tak hanya Omicron, beberapa kasus perselisihan antar negara juga tengah dihadapi Biden. Kasus Rusia yang menginvasi Ukraina contohnya. Dalam kasus ini BIden memihak Ukraina dan berniat melakukan apapun untuk membela Ukraina termasuk membawa kasus ini ke PBB.

Biden juga mengalami masalah iklim dan kebakaran hutan yanng melanda sebagian besar wilayah AS. Cuaca buruk dan badai serta tornado tetap menjadi penyakit tahunan di negara ini. Isu rasial juga masih menggema di negara tempat Tesla diciptakan ini. Namun, Biden sudah berusaha memberikan perhatian lebih terhadap masalah-masalah tersebut.

Yang paling mencengangkan adalah, dengan semua capaiannya, angka kepemilihan Biden dari 60% dukungan suara pada saat pemilihan dulu kini turun menjadi tinggal 40% dukungan saja.

Dilansir dari CGTN, hal ini menempatkan Biden pada urutan kedua presiden terburuk AS setelah Trump menurut penilaian masyarakat.

"Demokrat menghadapi kecaman negatif terhadap Presiden Biden sejak April (2021). Janji-jani kepresidenan Joe Biden, kompetensi dan stabilitas pemerintahannya untuk menghadapi masa-masa sulit kini dipertanyakan," ungkap Jeff Horwitt, Wakil Presiden Hart Research Associates AS seperti dilansir dari NBC. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES