Punya Diameter Terbesar di Indonesia, Pohon Pule Raksasa di Blora Sarat Manfaat 

TIMESINDONESIA, BLORA – Pohon Pule yang memiliki nama ilmiah Alstonia scholaris mudah dijumpai di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pohon yang dikenal dengan seribu manfaat ini, bahkan ada yang berukuran raksasa. 

Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan Hijau Indonesia Cabang Blora, Eko Arifianto mengatakan, pohon Pule raksasa ini berusia ratusan tahun dan tumbuh di Desa Todanan, Kecamatan Todanan. Selain itu, ada juga di sebelah timur Blora, tepatnya di Desa Singonegoro, Kecamatan Jiken. 

Punya diameter terbesar di Indonesia, Pohon Pule di Blora sarat manfaat. (FOTO: Firmansyah/TIMES Indonesia)

“Dari hasil penelusuran kami terbaru, Pohon Pule di Singonegoro ini merupakan yang terbesar. Prediksi kami ini yang terbesar di Indonesia dan berusia ratusan tahun," terangnya, Minggu (16/1/2022).

Eko yang saat itu juga didampingi Bambang Purnomo (50) dari Tim Jelajah Blora, dengan sigap melakukan pengukuran pohon yang berada di tepi jalan dekat sungai kecil. "Pohon ini mempunyai lingkar batang hampir 10 meter, atau tepatnya 940 cm,” terangnya. 

Pria yang sejak tahun 1990-an telah aktif di gerakan pelestarian lingkungan Jawa-Bali-Sumatra ini menjelaskan, bahwa pohon Pule memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

"Pohon Pule sudah dikenal dalam pengobatan Ayurveda, yakni salah satu metode pengobatan tradisional tertua di dunia yang berasal dari India. Mulai daun, bunga, getah dan batang pohon ini juga dimanfaatkan sebagai pengobatan herbal.
Hal ini dikarenakan pohon Pule kaya akan kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid yang sangat bermanfaat,” paparnya. 

Manfaat Pohon Pule

Dalam beberapa literatur dijelaskan, kata Eko, bahwa kulit batang Pule dapat digunakan untuk pengobatan herbal, seperti malaria, asma, penyakit kulit, epilepsi dan hipertensi. Termasuk getah dari batang pohon Pule bisa digunakan untuk mengobati sariawan dan keseleo. 

Menurut Eko, daun Pule terdapat senyawa etanol yang tinggi. Konon beberapa manfaat pohon Pule diantaranya sebagai antidiabetes, antibakteri, antikanker, antiradang, serta memiliki efek analgesik atau pereda nyeri. "Pemanfaatan pohon Pule oleh masyarakat ini digunakan sebagai obat tradisional,” terangnya.

Sementara saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, Kepala Desa Singonegoro, Sarji menjelaskan bahwa pohon yang berusia ratusan tahun tersebut masih alami. 

"Untuk merangkul mengelilingi batangnya membutuhkan lebih dari empat orang dewasa. Pohon yang memiliki tinggi sekitar 30-40 meter tersebut sampai saat ini masih alami," ujarnya.

Sejak dulu hingga sekarang, lanjut Sarji, warga Desa Singonegoro tetap menjaga dan merawat pohon tersebut. "Dulu itu dua pohon. Tapi karena umurnya yang sudah cukup lama, akhirnya menjadi satu dengan sendirinya," imbuhnya.

Selaku kepala desa,  dirinya berharap pohon Pule raksasa tersebut bisa menjadi ikon di Dukuh Kedung Perahu Desa Singonegoro, Blora, Jawa Tengah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement