Peristiwa Nasional

Ancaman Gempa Dahsyat Membayangi Jatim, Amien Widodo: Sesar Waru M 7,2

Sabtu, 15 Januari 2022 - 22:33 | 364.37k
Peta sesar aktif di Pulau Jawa. (FOTO: Dok.Pusat Studi Gempa Nasional)
Peta sesar aktif di Pulau Jawa. (FOTO: Dok.Pusat Studi Gempa Nasional)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Daerah Jawa Timur memiliki beberapa patahan sesar aktif. Hal itu tercantum dalam buku revisi peta sumber gempa dan bahaya gempa. Ancaman gempa tersebut antara lain di Surabaya, Situbondo, Probolinggo, Mojokerto, Nganjuk hingga Saradan.

Buku tersebut diluncurkan pada 4 September 2017 dan ditandatangani oleh Menteri Basuki Hadimulyono. Disebutkan dalam buku tersebut bahwa jumlah sesar aktif di Indonesia banyak ditemukan. Pada tahun 2010 sesar aktif berjumlah 81. Namun pada 2016 meningkat menjadi 285 sesar aktif.

Peneliti Mitigasi Bencana ITS, Dr Ir Amien Widodo mengatakan, sesar aktif sering juga disebut sesar gempa, sebab pergeseran sesar ini bisa menimbulkan gempa.

"Sesar aktif ini ada di darat sehingga kalau terjadi gempa bisa sangat membahayakan orang dan infrastruktur yang ada di sekitar sesar tersebut," terang Amien Widodo, Sabtu (15/1/2022).

Menurut Amien, buku peta sumber gempa ini juga menyebutkan bahwa Kota Surabaya dilewati 2 sesar yaitu Sesar Surabaya dan Sesar Waru.

Sesar Surabaya bergerak dengan kecepatan 0.1 mm/tahun dan bisa menimbulkan gempa sebesar M 6,8.

"Sedangan Sesar Waru lebih mengerikan lagi yaitu bisa menimbulkan gempa M 7,2 dengan laju pergeseran 0,5 mm per tahun," tandasnya.

Kawasan lain yang dilewati sesar aktif adalah Wonorejo Situbondo M 5,7 dengan laju pergeseran 0,3 mm/tahun. Probolinggo potensi gempa berkekuatan M 6,5 dengan laju 0,2 mm/tahun, Pasuruan M 6,5 laju pergeseran 0,2 mm/tahun, Blumbang Mojokerto M 6,9 dan laju pergeseran 0,1 mm/tahun, dan Sesar Waru yang paling panjang mulai dari Surabaya, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Saradan sampai Cepu dengan M 7,5 dengan laju pergeseran 0,5 mm/tahun.

Lantas apa yang bisa kita lakukan?

"Jawabnya banyak sekali, bisa dimulai dengan penilaian risiko," kata Amien.

Dia menjelaskan, nilai risiko (R) merupakan fungsi ancaman (H) dan kerentanan (V) serta kapasitas (C). Ancaman gempa dengan magnitud atau lebih dari M 6,0 termasuk ancaman yang besar dan merusak.

Dia mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten/kota segera melakukan penilaian kondisi lapisan tanah dan kondisi kerentanan bangunan serta kapasitas masyarakat. Karena, lapisan tanah sangat terpengaruh dengan gelombang gempa. Gelombang gempa mengalami peningkatan amplitudo saat tanah endapan yang lembek sehingga energi gempa membesar.

"Sebaliknya kalau merambat lewat lapisan tanah keras atau batuan tidak mengalami amplifikasi. Lapisan tanah pasir halus bila terkena gempa bisa tercairkan (likuifaksi) sehingga bangunan di atasnya bisa ambles," terangnya.

Saat gempa Jogja 2006, kata Amien, ada ilmu yang harus dijadikan pelajaran penting di masa depan. Saat itu ada puluhan ribu rumah rusak, roboh rata dengan tanah dan membunuh  sebagian besar orang yang ada di dalamnya serta menyebabkan cacat permanen. Akan tetapi banyak juga rumah yang masih utuh dan menyelamatkan orang orang yang ada di dalamnya.

"Rumah-rumah yang roboh sebagian besar merupakan rumah bata tanpa tulangan (un enginineer), sedangkan rumah yang tidak ambruk rumah tembok yang berstruktur tulangan dan balok. Hasil penilaian bangunan kemudian dipetakan dan dikelompokkan," jelasnya seraya menunjukkan peta gempa.

Sementara terkait penilaian kapasitas masyarakat, ia menyebut penilaian komitmen pemerintah kabupaten/kota terhadap bencana khususnya gempa, tentang pengetahuan gempa, tentang penyelamatan, tentang gotong royong dan lain sebagainya.

"Oleh karena Ancaman gempa tidak bisa diturunkan maka kerentanan tanah, kerentanan bangunan dan kapasitas masyarakat menjadi sasaran utama untuk mengurangi risiko tersebut," ungkap Amien Widodo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES