Peristiwa Daerah

Kasus DBD Mengintai, Ini Cara Antisipasi yang Harus Dilakukan di Rumah

Sabtu, 15 Januari 2022 - 08:01 | 33.86k
Dr Ika Rika Ruhantika, Kabid P2P Dinkes Kota Banjar saat memberikan imbauan terkait pencegahan DBD yang bisa dilakukan dilingkungan rumah (foto: Susi/TIMES Indonesia)
Dr Ika Rika Ruhantika, Kabid P2P Dinkes Kota Banjar saat memberikan imbauan terkait pencegahan DBD yang bisa dilakukan dilingkungan rumah (foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Musim penghujan pada awal tahun 2022 ini menjadi awal baru perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti atau yang biasa disebut sebagai penyebar kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Kasus ini kembali muncul di Kota Banjar dengan adanya temuan satu kasus warga yang terjangkit DBD. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Banjar, dr Ika Rika Ruhantika mengatakan bahwa awal tahun ini satu kasus DBD menimpa AY, perempuan berusia 36 tahun yang tercatat sebagai  warga Balokang Kecamatan Banjar. 

"Setelah dinyatakan terkena DBD, pasien tersebut langsung menjalani perawatan di rumah sakit untuk ditangani secara intensif," jabarnya, Sabtu (15/1/2022).

Sepanjang tahun 2021, lanjut dr Ika, terdapat 38 kasus DBD di Kota Banjar dan dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia.   "Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Almarhum sempat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan," ungkapnya.

Dr Ika Rika Ruhantika 2

Apabila dibandingkan dengan tahun 2020, jumlah kasus DBD paling tinggi yakni sebanyak 151 kasus tersebar di Kota Banjar dan pada tahun 2021 justru mengalami penurunan.

"Meski angka kasus menurun, kita tetap harus mewaspadai bahaya DBD dan apabila memang mengalami gejala demam panas secepatnya periksakan ke pusat pelayanan kesehatan terdekat," imbaunya.

dr Ika berharap jangan sampai di tahun ini kasus DBD meningkat. Pihaknya akan berupaya untuk melakukan penekanan dengan cara melakukan pencegahan. 

"Munculnya DBD awalnya dari demam panas. Maka dari itu jangan menyepelekan panas, terlebih panasnya sampai terus menerus. Harus curiga bahwa itu bisa jadi DBD," urainya.

Setelah yakin itu DBD, sambung mantan Kepala Puskesmas Pataruman 1 ini, maka pasien disarankan dengan cepat melakukan pengecekan atau pemeriksaan ke laboratorium untuk memastikan terjangkit atau tidaknya.

"Cara lainnya yaitu pastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah kita, baik itu pada tempat atau bak yang bisa dijadikan sarang nyamuk," imbau dr Ika.

Perempuan berhijab ini menyarankan agar masyarakat membiasakan diri untuk hidup ber-PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). "Jika di sekitar rumah terdapat kolam, alangkah baiknya dikasih ikan, agar jentik nyamuknha bisa dimakan," sebutnya.

Lingkungan tempat tinggal juga harus dibiasakan selalu kompak melakukan gotong royong san bersih-bersih secara rutin tiap minggunya.

 "Hal itu bisa mencegah terjadinya pertumbuhan jentik nyamuk di tempat yang terdapat  genangan air. Jangan sampai menunggu seminggu baru dibuang atau dikuras," paparnya terkait antisipasi kasus DBD. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES