Peristiwa Internasional

Ditemukan Koloni Besar Ikan yang Hidup 500 Meter Dari Permukaan Laut Es Antartika

Jumat, 14 Januari 2022 - 19:00 | 79.24k
Koloni ikan es Yunus (Neopagetopsis ionah) yang membuat sarang melingkar dengan pusat batuan keras, di mana ikan ini bisa bertelur lebih dari 1.000.(FOTO: Science News/Institut Alferd Wegener)
Koloni ikan es Yunus (Neopagetopsis ionah) yang membuat sarang melingkar dengan pusat batuan keras, di mana ikan ini bisa bertelur lebih dari 1.000.(FOTO: Science News/Institut Alferd Wegener)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para peneliti telah menemukan koloni ikan terbesar yang hidup  500 meter di bawah permukaan es di Laut Weddell Antartika.

Diperkirakan 60 juta jenis ikan es Yunus (Neopagetopsis ionah) diketahui sedang membuat sarang melingkar di area yang membentang setidaknya 240 kilometer persegi, hampir seukuran kota Orlando, Florida, Amerika Serikat.

Dengan pusat lingkaran pada batuan keras, di mana satu ikan bisa bertelur hingga lebih dari 1.000 butir.

Ahli biologi laut dalam, Autun Purser dari Alfred Wegener Institute di Bremerhaven, Jerman dan rekannya menemukan koloni besar itu pada awal tahun 2021 saat dalam pelayaran penelitian di Laut Weddell yang terletak di antara Semenanjung Antartika dan benua utama.

Dilansir Science News, para peneliti saat itu sedang mempelajari hubungan kimia antara air permukaan dan dasar laut.

Bagian dari penelitian adalah melakukan survei kehidupan dasar laut dengan cara menarik perangkat di belakang kapal penelitian pemecah es milik para ilmuwan.

Saat meluncur, perangkat itu kemudian merekam dengan video tepat di atas dasar laut dan menggunakan suara untuk memetakan fitur dasar laut. 

Pada satu lokasi di lapisan es Filchner di Laut Weddell, salah satu peneliti, rekan Purser, bahwa ia terus menerus melihat sarang ikan es berbentuk lingkaran ( Neopagetopsis ionah ) di bawah.

Ikan es, dari famili Channichthyidae ini hanya ditemukan di Samudra Selatan dan perairan Antartika dan memiliki adaptasi yang aneh terhadap dingin yang ekstrem seperti darah jernih yang penuh dengan senyawa antibeku

"Ketika kami turun setengah jam kemudian hanya melihat sarang demi sarang selama empat jam penyelaman pertama. Saya pikir kami menemukan sesuatu yang tidak biasa,” ujar Purser.

Purser dan rekan kemudian melakukan tiga survei lagi di daerah tersebut dan terus menemukan sarang dengan kepadatan yang sama, kilometer demi kilometer.

"Mungkin salah satu perbandingan terdekat dengan ikan es di antara ikan pemijahan sarang adalah bluegills (Lepomis macrochirus), yang membentuk koloni berkembang biak yang bisa memiliki ratusan individu," kata Purser.

"Namun berdasarkan pengukuran menunjukkan sekitar satu sarang ikan es per empat meter persegi melintasi ratusan kilometer wilayah koloni Laut Weddell beberapa kali lipat lebih besar," kata para peneliti. 

ikan-es-Yunus-2.jpg

Survei video dan akustik baru-baru ini mengungkapkan bahwa sejenis ikan Antartika yang disebut ikan es Yunus itu berkumpul untuk berkembang biak dalam jutaan, membuat bidang sarang melingkar yang membentang berkilo-kilometer.

Penemuan koloni ini merupakan penemuan yang luar biasa," kata ahli biologi evolusioner, Thomas Desvignes dari University of Oregon di Eugene, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut. Dia terkejut oleh konsentrasi sarang yang begitu ekstrem.

"Itu membuat saya berpikir tentang sarang burung,"kata Desvignes. "Ketika kita melihat burung kormoran dan burung laut lainnya yang bersarang seperti itu, satu di samping yang lain, hampir seperti itu," kata dia lagi.

Tidak jelas mengapa begitu banyak ikan es berkumpul di satu tempat untuk berkembang biak. Tampaknya ada akses yang baik ke plankton di lokasi ini, yang akan menjadi sumber makanan penting bagi ikan yang baru menetas.

Tim peneliti juga menemukan zona dengan air yang sedikit lebih hangat di area tersebut, yang dapat membantu ikan es menemukan tempat berkembang biak. 

Ikan es itu mungkin memelihara anjing laut Weddell, kata para peneliti. Penelitian sebelumnya menunjukkan anjing laut menghabiskan banyak waktu menyelam di perairan di atas daerah koloni. 

Purser berpikir bahwa mungkin ada koloni ikan es Yunus yang lebih kecil lebih dekat ke pantai di mana ada lebih sedikit lapisan es. Namun, ada kemungkinan bahwa ikan es Yunus secara tidak proporsional bergantung pada koloni pembiakan besar-besaran, yang secara efektif menempatkan semua telur mereka dalam satu keranjang.

" Jika demikian, itu akan membuat spesies ini sangat rentan terhadap kepunahan," kata Desvignes.

Desvignes juga mengatakan, penemuan koloni besar ini adalah satu lagi argumen untuk memberikan perlindungan lingkungan untuk Laut Weddell seperti yang telah dilakukan untuk Laut Ross di dekatnya.

Saat ini Purser  memiliki dua kamera dasar laut di lokasi koloni, di mana mereka akan tinggal selama beberapa tahun, mengambil foto empat kali sehari untuk melihat apakah sarang digunakan kembali dari waktu ke waktu.

Dikatakan, koloni besar ikan es Yunus di Laut Weddell Antartika ini hampir merupakan tipe ekosistem dasar laut yang baru. Ini benar-benar mengejutkan bahwa itu belum pernah terlihat sebelumnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES