Pemerintahan

Anggaran Minim, Dinsos Gandeng Komunitas untuk Penuhi Kebutuhan Disabilitas di Bondowoso

Jumat, 14 Januari 2022 - 16:10 | 42.32k
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Kondisi APBD Bondowoso untuk memenuhi kebutuhan disabilitas sangat terbatas akibat refocusing. Oleh karena itu, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) menggandeng komunitas peduli disabilitas untuk bisa meng-cover kebutuhan itu.

Kepala Dinsos dan P3AKB, Anisatul Hamidah mengatakan, pemenuhan hak para disabilitas di Bondowoso harus tetap dilakukan. Mulai dari hak mendapatkan administrasi kependudukan, hak terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), bagi disabilitas yang tidak mampu.

"Sehingga yang bersangkutan dapat memperoleh BPJs. Terlebih para disabilitas membutuhkan perawatan kesehatan. Kalau memang belum ada kita fasilitasi," katanya saat dikonfirmasi.

Selain hak mendapatkan administrasi, juga perlu alat-alat bantu yang mereka butuhkan untuk kegiatan sehari-hari. Seperti tongkat sensor untuk disabilitas netra, dan kaki palsu untuk disabilitas daksa. "Siapapun disabilitas daksa di Bondowoso yang membutuhkan kaki palsu, dapat mengajukan langsung kepada pihaknya," paparnya.

Menurutnya, pemberian kaki palsu tidak diambilkan dari dana APBD. Tetapi atas kerjasama dengan berbagai jaringan komunitas peduli disabilitas. "Untuk kaki palsu sendiri didapatkan dari RSPD Pasuruan. Berapapun kaki palsu yang dibutuhkan masyarakat Bondowoso, mereka siap," jelasnya.

Perempuan yang akrab dipanggil Anis ini mengungkapkan, pada Tahun 2022 ini anggaran dari APBD kemungkinan hanya cukup untuk membeli kaki palsu sebanyak tiga buah. 

Saat ini pihaknya hanya mengandalkan jejaring yang dimiliki oleh UPT di Jawa Timur dan Komenterian Sosial. Bahkan Bondowoso sudah mendapatkan sebanyak 33 kursi roda dan 55 tongkat sensor, "Kita masih mengajukan lagi, kepada UPT milik Provinsi maupun pusat," katanya. 

Pihaknya berkomitmen, terus melakukan berbagai upaya untuk mencukupi kebutuhan disabilitas di Bondowoso. Di antaranya menjalin kerjasama dengan berbagai OPD dan organisasi kemasyarakatan terkait lainnya. "Meskipun kita ada keterbatasan, tapi tidak akan mengurangi pelayanan," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES