Pemerintahan

Epidemiolog UI Minta Pemerintah RI Tidak Pilih Kasih Tangani Covid-19 di Indonesia

Jumat, 14 Januari 2022 - 13:14 | 23.33k
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI), Masdalina Pane (foto: Dokumen/BNPB)
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI), Masdalina Pane (foto: Dokumen/BNPB)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI), Masdalina Pane meminta pemerintah RI tidak membuat perlakuan khusus kepada pasien Omicron.

Menurutnya, semua pasien covid-19 harus diperlakukan dengan layanan yang sama. Mereka sudah menjadi korban dan sudah seharusnya jadi tanggung jawab negara melayani mereka. 

Oleh karena itu, dia sangat menyesalkan fenomena layanan yang berkembang saat ini. Dia menyayangkan para pasien Omicron yang tanpa gejala dilarikan ke rumah sakit semua. Padahal, rumah sakit diperuntukkan bagi masyarakat yang butuh.

"Menurut saya karena kalau semua yang positif Omicron lalu digeser ke rumah sakit, nanti memenuhi alokasi tempat tidur di rumah sakit, padahal mereka tanpa gejala atau hanya gejala ringan saja," kata Masdalina Pane di Jakarta, Jumat (14/1/2022).

Masdalina menyarankan para pasien Omicron sebaiknya diisolasi di hotel saja, dan tidak perlu di rumah sakit. Tujuannya untuk meminimalisir ruang kosong bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, para pasien Omicron juga diminta tetap disiplin protokol kesehatan hingga tidak mengabaikan vaksin. 

"Tetapi harus dipastikan bahwa mereka melakukan isolasi benar. Tidak kemudian jalan-jalan keluar rumah karena nantinya bisa menyebabkan tersebarnya virus Covid-19 ke banyak orang di sekitarnya," imbuhnya.

Masdalina juga meminta Satgas Covid-19 terbuka terkait informasi perawatan yang mereka jalankan. Tujuannya untuk mencegah persepsi macam-macam dari masyarakat. Mereka diminta layanan isolasi ditingkatkan.

"Kalau di Jakarta, mungkin sudah bagus dan memenuhi persyaratan seperti Wisma Atlet. Namun tidak dengan di daerah, seperti ketika puncak kasus Covid pertengahan tahun lalu. Pasien asal Kudus ditempatkan jauh sekitar 4-5 jam dari Kudus yakni di Asrama Haji Donohudan, Solo," kata Masdalina Pane. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES