Peristiwa Daerah

Setengah Abad Nguri-uri Kearifan Lokal, Kehidupan Mbah Panirah tak Semegah Gema Seni Budaya Blora

Jumat, 14 Januari 2022 - 00:37 | 57.17k
Mbah Panirah sudah 50 tahun lebih menjadi pelestari seni dan budaya Blora. (Foto: Firmansyah/Times Indonesia) 
Mbah Panirah sudah 50 tahun lebih menjadi pelestari seni dan budaya Blora. (Foto: Firmansyah/Times Indonesia) 

TIMESINDONESIA, BLORA – Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Seni budaya di Indonesia berbeda-beda, sesuai dengan kultur budaya dari masing-masing wilayah. 

Namun gema budaya yang telah diapresiasi dunia, kadang tidak sebanding dengan nasib kehidupan para pelestarinya yakni para senimannya.

Seperti yang dilakoni Mbah Panirah misalnya. Salah seorang pelestari seni budaya Blora yang sempat dikunjungi Times Indonesia Kamis (13/01/2022), tampak hidup dengan kesederhanaan. 

Rumah yang ditempati Mbah Panirah masih berlantai tanah, berdinding papan dan triplek. Di dalam rumahnya terdapat  seperangkat alat gamelan dan barongan, yang menghiasi ruang tamu rumahnya. 

Kakek berusia 66 tahun yang tinggal di RW 08 Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, Jawa Tengah tersebut, mengisahkan bahwa sudah 50 tahun lebih menjadi pelestari seni dan budaya.

Mbah Panirah 1Di rumah Mbah Panirah terdapat seperangkat alat gamelan dan barongan, yang menghiasi ruang tamu rumahnya.(Foto: Firmansyah/Times Indonesia) 

"Sejak remaja hingga kini, saya masih aktif memainkan gamelan. Waktu dulu masih roso (kuat), main ketoprak juga bisa. Karena kini sudah tua, ya paling main gamelan untuk pengiring barongan, wayang kulit, karawitan dan tayuban," jelasnya. 

Kakek yang memiliki 10 cucu mengaku bahwa ada darah seni dari ayahnya. Namun untuk mengasah insting berkesenian lebih mendalam, ia sempat belajar dengan seniman lain. 

"Seperangkat gamelan di rumah itu saya buat sendiri, hasil belajar dulu ketika masih bujangan merantau di Madiun. Sedangkan kemampuan menabuh gamelan, dijalani  otodidak ditambah belajar dengan almarhum Pak Gendut asal Patinan Jepon dengan membayar 10 rupiah kala itu," paparnya. 

Demi menutup kebutuhan sehari hari, Mbah Panirah tidak hanya bergantung sebagai pekerja seni dan budaya saja. Namun ia juga memiliki pekerjaan yang lain. 

"Sejak remaja saya sudah senang dengan dunia seni dan budaya, sudah seperti panggilan hati. Tapi ya karena hasilnya tidak cukup, ya sehari hari juga menggarap sawah. Selain itu, dulu sempat menjadi tukang becak, tapi karena sudah tidak kuat, ya sekarang ganti jaga gudang las milik tetangga tiap malam," beber Mbah Panirah. 

Ia mengaku selama ini tidak pernah mendapat bantuan apapun, terkait profesinya sebagai pelestari seni budaya dari Pemerintah. 

Mbah Panirah sempat mengeluh, karena gamelannya yang lama tidak terpakai hingga berdebu, ketika terjadi pandemi Covid 19.

"Dulu tanggapan banyak pas musim nikahan, sunatan dan gasdeso (sedekah bumi). Tapi ya karena covid, sempat istirahat lama. Kini sudah mulai sedikit sedikit main lagi. Semalem saja usai main barongan di Desa Balong," ucapnya.

Mbah Panirah 2Mbah Panirah yang juga pelatih group Barongan Singo Manggolo Joyo, juga melatih anak anak SD belajar gamelan dan seni budaya.(Foto: Firmansyah/Times Indonesia).

Tak hanya itu, Mbah Panirah juga masih menerima order pembuatan gamelan, ataupun reparasi gamelan. 

Mbah Panirah mengaku masa mudanya pernah keliling main Barongan hingga keluar kota. Namun karena faktor umur, kini hanya main di wilayah Blora saja. 

"Dulu main luar kota sebagai panjak dan main kethoprak itu biasa. Dulu sampai main ke Jepara, Rembang, Tuban. Dulu sering main di pendopo kabupaten. Kini ya cukup antar Desa atau kecamatan saja," jelasnya. 

Mbah Panirah yang juga pelatih group Barongan Singo Manggolo Joyo ini, tak segan melatih anak anak belajar gamelan dan seni budaya. 

Ia pun berharap agar seni budaya Blora senantiasa lestari dan berkembang. 

"Saya sering diminta oleh sejumlah Sekolah Dasar untuk mengajar gamelan dan Barongan. Pernah melatih SDN 5 Jepon dapat juara 2 tingkat kabupaten," pungkas Mbah Panirah pelestari seni budaya Blora.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES