China Kembali Berlakukan Lockdown di Beberapa Kota
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Merebaknya penyebaran Omicron di berbagai daerah di China menyebabkan pemerintah setempat mengambil keputusan lockdown. Kini setidaknya 20 juta penduduk China harus rela tinggal di dalam rumah mereka demi menaati peraturan ini.
Jumlah yang banyak tersebut karena ada beberapa kota besar yang hingga kini ditutup. Kota-kota tersebut yakni Beijing, beberapa kota di Propinsi Henan, Xi'an dan Tianjin, dan Anyang. Bahkan Xi'an kini telah memasuki lockdown minggu ketiga setelah sebelumnya penyebaran Omicron pertama kali di China ditemukan di kota tersebut.
Lockdown ini menyebabkan jalanan sepi. Hal ini juga membuat beberapa kota tersebut nampak seperti kota mati. Tak terlihat seorang pun kecuali petugas patroli berkeliaran di jalan raya. Ketaatan mereka terhadap peraturan inilah yang menjadi sorotan dan pembelajaran bagi berbagai negara di dunia.
Tak jauh beda dengan yang terlihat di Anyang. Dari video yang diunggah di media sosial kota ini tampak tak ada aktivitas satupun. Kota dengan jumlah gedung bertingkat dan penduduk terpadat ini menjadi lengang seketika setelah diberlakukan lockdown.
Bahkan, demi menaati peraturan, seorang gadis benama Wang harus terjebak di rumah pasangan kencan butanya.
"Usiaku sudah 30 tahun, aku dikenalkan ke beberapa orang oleh keluargaku. Dan saat kami sedang makan malam, peraturan lockdown itu muncul, jadilah aku terjebak disini," ungkap Wang seperti dilansir dari Al Jazeera.
Hingga hari ini, Kamis (13/1/2022) China melaporkan 124 kasus penularan Covid-19 jenis Omicron. Belum lagi 64 kasus lain yang dibawa pelancong dari luar negeri. Lockdown ini merupakan lockdown terbesar kedua setelah sebelumnya lockdown besar-besaran juga diberlakuakan di Wuhan dan Hubei pada 2020 yang lalu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |