Pemerintahan

Jabar-BNPT Eliminasi Paham Radikalime

Kamis, 13 Januari 2022 - 12:46 | 33.36k
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima kunjungan dan dialog kebangsaan BNPT di Gedung Sate,Rabu (12/1/2022). (FOTO: Humas Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima kunjungan dan dialog kebangsaan BNPT di Gedung Sate,Rabu (12/1/2022). (FOTO: Humas Jabar)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengatakan, ideologi terorisme merupakan suatu paham yang menganut kekerasan sebagai tindakan benar. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tetap teguh pada nilai luhur bangsa, khususnya Pancasila. 

"Ideologi terorisme itu adalah ideologi yang berbasis kekerasan, yang akhirnya memapar  masyarakat kita. Diharapkan masyarakat tetap teguh menjaga nilai luhur bangsa kita," kata Boy saat silaturahim dan Dialog Kebangsaan BNPT dalam upaya pencegahan paham radikalisme dan terorisme wilayah Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (13/1/2022). 

Boy Rafli menegaskan, ideologi negara Pancasila perlu terus dijaga dengan kolaborasi antar pemerintah pusat dengan daerah. Dengan demikian potensi yang bertentangan dengan ideologi negara dapat terkikis. 

kunjungan-dan-dialog-kebangsaan-BNPT.jpg

"Kita telah memiliki ideologi negara Pancasila  yang tentunya perlu kolaborasi dan ikhtiar bersama agar segala potensi berkembangnya ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara bisa dieliminasi," tandasnya.

Boy menuturkan, diskusi yang dilakukan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan jajarannya ini juga terkait dengan program kontra radikalisasi, karena salah satu lokasi kawasan terpadu nusantara yang diusung ada di wilayah Jabar, terutama di wilayah Kabupaten Garut. 

"Kita juga mengembangkan narasi-narasi dalam rangka kontra propaganda jaringan teroris yang menyampaikan pesan ke Indonesia," ungkapnya.

Semua itu dilakukan untuk meningkatkan ikhtiar merawat kebinekaan demi mencegah intoleransi, radikalisme dan terorisme. "Kita tentu tidak ingin adanya ideologi yang berbasis kekerasan," tandas Boy Rafli. 

Pemda Provinsi Jawa Barat sendiri mengembangkan kolaborasi pentaheliks dengan BNPT untuk menangani potensi radikalisme dan terorisme. 

Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi semakin masifnya narasi perbedaan terkait keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. 

"Kami akan menggabungkan inisiatif dari Provinsi Jabar dengan BNPT, sehingga terdapat permodelan. Ibaratnya kami ini sudah dan sedang melaksanakan vaksinasi antivirus radikalisme dan terorisme," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Kehadiran Boy Rafli Amar selaku Kepala BNPT ke Provinsi Jabar menurut gubernur memberikan angin segar dalam menangkal isu-isu radikalisme dan terorisme di Tanah Pasundan. 

"Pak Boy memberikan informasi terkini terhadap situasi keindonesiaan yang berhubungan dengan  potensi radikalisme dan terorisme, juga program deradikalisasi dan penanganan terorisme," ujar Gubernur Jabar. 

Dalam pertemuan tersebut, Ridwan Kamil juga menjelaskan mengenai populasi penduduk Jabar yang menyentuh hampir 50 juta jiwa. Hal itu menjadi kerawanan sasaran alur informasi penyebaran paham radikalisme dan terorisme. 

"Jawa Barat dengan penduduk 50 juta jiwa sering kali menjadi objek dari ideologi-ideologi yang mungkin bertentangan dengan Pancasila," ucapnya. 

Oleh karena itu Pemda Provinsi Jabar telah menyiapkan berbagai strategi untuk menanggulangi paham tersebut agar tidak terpapar kepada anak-anak muda. 

"Kita mempunyai Kemah Kebangsaan, anak-anak muda berkumpul mendiskusikan semangat kepancasilaan. Saya sudah melantik 1.100 Duta Pancasila, juga Duta Bela Negara," jelas Ridwan. 

Pemda Provinsi Jabar juga memiliki Program Ajengan Masuk Sekolah untuk memberikan narasi menangkal segala potensi ceramah bermuatan narasi yang hendak menggeser kepancasilaan ke arah radikalisasi. 

Tak hanya itu, Kang Emil menyebut ada Program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) untuk memberikan edukasi kepada perempuan di Jabar. 

"Seperti Program Sekoper Cinta, salah satu kurikulumnya adalah deteksi radikalisme. Program-program ini insyaallah akan membawa Jawa Barat 2022 gas pol melawan radikalisme bersama BNPT," pungkas Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES