Kopi TIMES

Membangun Ekonomi Produktif di Masa Pandemi Covid-19

Rabu, 12 Januari 2022 - 14:15 | 101.92k
Dr. Pandji Sukmana, M.Si (Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana).
Dr. Pandji Sukmana, M.Si (Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pada Januari 2020 lalu, dunia digemparkan dengan temuan kasus wabah virus corona yang diduga sumber asalnya dari Kota Wuhan, Cina. Tak hanya kehidupan sosial-ekonomi negara Cina yang berimbas atas wabah virus corona ini, negara-negara lain pun ikut terkena imbasnya. Indonesia, salah satunya.  Pandemi Covid-19 kini menjadi realitas sosial yang harus dihadapi masyarakat dunia, khususnya Indonesia. Dampak pandemi Covid-19 ini menciptakan kematian (death), penyakit (disease), kekurangnyamanan (discomfort), kekurang-puasan (dissatisfication), dan kemelaratan (destitusion). Oleh karena itulah untuk menanggulangi pandemi Covid-19 tidak hanya dilakukan dengan intervensi dibidang kesehatan saja, tetapi harus dilakukan secara terpadu (lintas sektoral).

Dampak nyata dari pandemi Covid-19 yaitu kerentanan sosial. Kerentanan sosial membuat produktivitas menurun, mata pencarian terganggu, dan munculnya gangguan kecemasan sosial di masyarakat. Untuk itulah perlu dilakukan pelbagai upaya yang terintegrasi antara pusat dan daerah dalam mengatasi dampak kerentanan sosial akibat pandemi Covid-19 yang masih belum usai.

Maksimalisasi Pembangunan Daerah

Pembangunan daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber daya yang ada serta membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru selain itu juga merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Dalam pelaksanaannya pembangunan daerah di Indonesia saat ini sudah diterapkan otonomi daerah.

Pada pembangunan daerah di era otonomi daerah inilah peran pemerintah daerah diharapkan dapat dimaksimalisasi untuk penanganan kerentanan sosial akibat pandemi Covid-19. Berbagai potensi sumber daya yang dimiliki daerah dapat ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial – ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Tentunya dalam meningkatkan sumber daya daerah yang ada dengan berbagai prosedur yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Membangun Ekonomi Produktif

Tujuan bernegara suatu bangsa adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakatnya.  Untuk mencapai kemakmuran itu satu-satunya cara adalah dengan mewujudkan tingkat produktivitas yang tinggi yang meningkat terus di seluruh bidang ekonomi.  Perekonomian yang produktif dapat membayar upah yang tinggi kepada pekerjanya, sebaliknya perekonomian yang tidak produktif hanya dapat memberikan upah yang rendah.  Perekonomian yang produktif menghasilkan keuntungan yang tinggi pada modal yang diinvestasikan dalam  aktivitas bisnisnya, sedangkan ekonomi yang tidak produktif hanya memberikan keuntungan yang rendah. Produktivitas menentukan kemakmuran dan daya saing. 

Pemerintah pusat dan daerah mempunyai peran penting dalam membangun ekonomi yang produktif.  Tetapi swasta mempunyai peran yang fundamental juga.  Salah satu hal yang harus terjadi di setiap perekonomian adalah penyeimbangan dan pemikiran kembali tentang peran pemerintah dan swasta.  Saat ini masyarakat cenderung dipandu oleh pemerintah.  Di masa datang, pemerintah, swasta, dan masyarakat harus berjalan bersama secara sejajar.

Bagaimana cara suatu negara membangun perekonomian yang produktif?  Langkah yang pertama adalah dengan mewujudkan suatu lingkungan  ekonomi makro dan politik yang stabil, serta hukum yang mantap dan adil.  Indonesia masih harus melewati banyak ujian dalam proses ini.  Indonesia sedang memantapkan kebijakan ekonomi makronya agar lebih handal, stabil dalam hal inflasi, tingkat bunga, keuangan negara, dan sebagainya.  Lepas dari krisis ekonomi yang masih melanda, Indonesia pernah menjadi salah satu cerita sukses ekonomi makro dalam dekade 90an. Ini dapat diwujudkan kembali.

Namun, memiliki kebijakan ekonomi makro yang baik saja tidaklah cukup.  Kebijakan ekonomi makro tidak menciptakan kekayaan. Ia membuat lebih mudah atau lebih mungkin bagi perusahaan untuk mewujudkan kekayaan, tetapi kemakmuran tidak akan meningkat kecuali jika dasar ekonomi mikronya kuat dan semakin mantap.

Jika dalam suatu pembangunan daerah perekonomiannya produktif, maka ini dapat meminimalisir kerentanan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Sebab untuk memulihkan masyarakat yang mengalami kerentanan sosial, harus dibangun ekonomi yang produktif. Melalui pembangunan ekonomi produktif inilah diharapkan masyarakat dapat bangkit dari dampak pandemi Covid-19. 

***

*) Oleh: Dr. Pandji Sukmana, M.Si (Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES