Antisipasi Masuknya Varian Omicron, Ini Yang Dilakukan Dinkes Kepulauan Sula

Rabu, 12 Januari 2022 - 21:04 | 45.78k

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Sula Suryati Abdullah. (Foto Masri Fokaaya TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEPULAUAN SULA – Dinas Kesehatan Kepulaun Sula, Maluku Utara saat ini mulai mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi masuknya Covid-19, dengan varian baru jenis omicron.

"Langkah antisipasi yang saat ini akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kepulauan Sula adalah akan tetap memperketat pintu masuk perjelanan dari luar daerah." ujar Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Sula Suryati Abdullah kepada TIMES Indonesia Rabu (12/1/2022).

Kepulauan Sula saat ini tidak ada pasien yang terinveksi Covid-19. Namun agar tidak ada yang terkana Covid-19 varian baru jenis omicron maka Dinkes Sula akan terus memperketat pintu masuk di pelabuhan dan bandara.

Suryati mengatakan pelaku perjalanan di Kepulauan Sula saat ini semuanya mengantongi kartu vaksin Covid-19. "Bagaimana tidak jika ingin memasuki pelabahun dan bandara maka pelaku perjalanan harus menunjukkan kartu vaksin ke petugas," ucapnya

"Jika pelaku perjelanan tidak bisa menunjukkan kartu vaksin di depan petugas, maka sudah tentu mereka tidak diwajibkan untuk melakukan perjelanan," tegas Kepala Dinas Kesehatan.

Ia menyatakan langkah lain juga yang saat ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Sula adalah terus menggenjot vaksinasi Covid-19. Walapun saat ini pencapaian vaksinasi di Sula sudah melewati standar nasional yakni sudah 70 persen lebih, namun pihaknya terus meningkatkan capaian vaksinasi di Sula.

Suryati mengingatkan kepada masyarakat Kepulauan Sula agar tetap waspada dengan Covid-19 varian baru jenis omicron. "Saya berharap semoga omicron tidak masuk di Sula," tandasnya.

Dia menambahkan yang terpenting saat ini masyarakat jangan menganggap ini hal biasa. Namun dengan adanya varian omicron masyarakat semakin meningkatkan 5M dan terus menjaga protokol kesehatan. "Sebab dengan mematuhi protokol kesehatan saya yakin masyarakat akan terhindar dari Covid-19," pungkas Suryati.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.