TIMESINDONESIA, JOMBANG – Tidak afdal rasanya jika berkunjung ke Kabupaten Jombang tidak mencicipi kuliner khas kota santri ini. Iya, di kota kelahiran Gus Dur ini ada warung Nasi Lodeh Pincuk Mbok Semah. Kuliner legendaris ini berdiri sejak tahun 1980.
Kuliner Lodeh Pincuk ini terletak di Desa Dukuh Klopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Warungnya cukup sederhana lo, tapi jangan salah meskipun sederhana namun pengunjungnya sangat ramai setiap harinya. Mulai buka pukul 17.00 WIB, biasanya sudah ludes pada pukul 20.00 WIB.
Bagi kalian yang hendak mencicipi masakan lodeh legendaris ini, harus siap-siap mengantre ya, atau bisa datang sebelum pukul 17.00 WIB.
Lantas apa sih yang membuat Warung Lodeh Pincuk Mbok Semah ini jadi terkenal dan laris manis?
Dimasak Menggunakan Kayu Bakar
Mbok Semah penjual nasi lodeh pincuk yang legendaris di Jombang, kini telah berusia 95 tahun. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Dari segi bumbu dan bahan, Asemah (95) atau Mbok Semah mengaku tak ada yang beda dari nasi lodeh seperti biasanya.
Namun, cara memasaknya yang berbeda. yaitu Mbok Semah tetap memilih mempertahankan tradisi lama yaitu memasak menggunakan kayu bakar baik masak lodehnya maupun nasinya.
Terlihat di dalam dapur, nasi dimasak menggunakan dandang dengan api yang sedang. Begitu juga dengan sayur lodehnya.
"Biar aroma dan rasanya tetap sama enak. Beda jika dimasa dengan menggunakan kompor," ujar Mbok Semah kepada TIMES Indonesia, Rabu (12/1/2022).
Disajikan Menggunakan Daun Pisang
Sementara itu dalam penyajiannya pun Mbok Semah masih menggunakan daun pisang, yang bertujuan agar menambah aroma masakan lebih nikmat.
"Soalnya beda makanan yang disajikan di piring dengan makanan yang disajikan dalam daun pisang. Wong biyen mangan gak ono ning piring. Mangan yo gawe godong (Orang dulu makan gak ada yang pakai piring, Makannya ya pakai daun)," jelas Mbok Semah.
Dalam sehari Mbok Semah bisa menghabiskan ratusan daun pisang yang sudah dipincuk (dimodel seperti piring). Ini yang membuat sensai makan nasi lodeh Mbok Semah jadi lebih nikmat.
Berdiri Sejak Tahun 1980
Warung legendaris Mbok Semah berdiri sejak tahun 1980 silam. Awalnya sebelum jualan nasi lodeh, ia jualan kacang hijau.
Seiring berjalannya waktu, ia berinovasi untuk berjualan nasi. Lodeh menjadi pilihannya sebab warga Jombang sudah tidak asing lagi dengan masakan lodeh yang sudah menjadi kebiasaan makan warga Jombang.
"Dulu awalnya jualan kacang hijau. Lama-kelaman pengen jualan nasi," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, warung Mbok Semah ini dilanjutkan oleh anak cucunya hingga saat ini. Kini, Warung Lodeh Pincuk Mbok Semah sudah buka dua cabang yang dijalankan oleh anak cucunya.
Meskipun kini, Mbok Semah sudah tidak memasaknya sendiri, ia tetap mendampingi anak cucunya saat berjualan di warung miliknya tersebut.
Omset Mencapai 5 Juta Perhari
Meskipun warungnya terlihat sederhana, namun omset yang dihasilkan cukup lumayan. Dalam sehari saja omset penjualan bisa mencapai 5 juta perharinya.
"Kisaran 3-5 juta perhari. Meskipun pandemi ya biasa saja. Soalnya pelanggannya sudah banyak," ungkapnya.
Soal harga jangan khawatir, nasi lodeh Mbok Semah cukup terjangkau yaitu dengan merogoh kontong 10 ribu rupiah kalian sudah bisa menikmati nasi lodeh plus lauk seperti hati, babat, atau daging.
Minumannya pun cukup murah meriah yaitu dengan harga mulai 2 ribu rupiah saja.
Siti Khomariyah (36) mengaku sudah berlangganan sejak dulu. Rasa dan kelezatan nasi lodeh Mbok Semah yang membuat lidahnya bergoyang. "Rasanya itu lo, beda dari yang lain nikmat lah pokoknya. Selain enak juga murah," ujar perempuan asal Kecamatan Plandaan tersebut.
Warung Nasi Lodeh Pincuk Mbok Semah hanya buka pada pukul 17.00-20.00 WIB. Hari besar tutup. Jika tak ingin kehabisan pelanggan dianjurkan datang sebelum pukul 17.00 WIB.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Faizal R Arief |
| Publisher | : Rizal Dani |
