Peristiwa Internasional

Sosok Fientje Suebu, Dubes Perempuan Pertama Asal Papua

Rabu, 12 Januari 2022 - 16:54 | 40.07k
Dubes LBPP RI untuk Selandia Baru, Fientje Suebu yang baru dilantik Presiden RI Jokowi. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Dubes LBPP RI untuk Selandia Baru, Fientje Suebu yang baru dilantik Presiden RI Jokowi. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo telah melantik Fientje Suebu menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBPP RI) untuk Selandia Baru. Perempuan asal Papua ini juga merangkap sebagai Dubes RI untuk Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook, dan Niue.

Presiden RI Jokowi juga melantik Dubes LBPP RI untuk Republik Sudan yang dijabat Sunarko. Jokowi juga melantik Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo sebagai Dubes LBBP RI untuk Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Republik Palau.

Fientje Suebu menjadi dubes perempuan pertama asal Papua yang dilantik Jokowi. Ia lahir di Kabupaten Sentani. Selama 31 tahun, Fientje telah berkarir di Kementerian Luar Negeri. Sebelumnya, ia menempuh pendidikan di Sekolah Dinas Luar Negeri.

Dalam perjalanan karirnya, Fientje Suebu pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Perwakilan di Kedubes RI (KBRI) India. Ia menjabatnya sejak Februari 2018. Kemudian pada Juli 2021, istri dari Philpus Sarwom berhasil lolos fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) sebagai duta besar.

Anak kepala suku di Papua ini menjadi Dubes LBPP RI untuk Selandia Baru menggantikan Tantowi Yahya, presenter juga politisi Golkar yang telah menjabat sejak 2017.

Sebagai ibu tiga anak sekaligus diplomat, Fientje Suebu memiliki kesan ketika bergelut dalam dunia diplomasi. Bagi Fienthe, profesi diplomat mengharuskannya mengikuti perjalanan ke negeri lain dalam periode waktu tertentu.

Adaptasi lingkungan termasuk sistem pendidikan menjadi tantangan tersendiri bagi Fientje. Namun dia senantiasa didukung oleh suaminya yang seorang pendeta.

"Kami harus mengelola bermacam perbedaan budaya yang sangat besar, baik di sekolah dengan perbedaan mata pelajaran dan pekerjaan rumahnya,” tutur Fientje, dikutip parapuan.co.

“Pada satu titik waktu keluarga diminta untuk pindah selama ujian sekolah, sebagai akibatnya anak-anak harus diturunkan kelasnya,” imbuhnya.

Fientje Suebu membuktikan bahwa perempuan Papua berdaya dan mampu hadir menjadi agen perubahan melalui bidang diplomasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES