Ekonomi

Belum Sepekan Beroperasi, Dua Gudang SRG di Probolinggo Langsung Penuh

Rabu, 12 Januari 2022 - 15:52 | 57.66k
Plt Disperindag sedang memantau kesiapan alat. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Plt Disperindag sedang memantau kesiapan alat. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Dua Sistem Resi Gudang (SRG) yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, banyak mendapat respons dari petani. Belum sepekan dioperasikan, muatan gudang tersebut sudah penuh.

Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Mohammad Natsir tak menyangka bakal secepat itu. Padahal gudang itu belum sampai sepekan dibuka. Namun muatan volume hasil pertanian yang ditampung gudang sudah penuh.

Sehari setelah dibuka, SRG Alassumur langsung dibanjiri para petani dari berbagai kelompok tani (poktan) di berbagai wilayah. Bahkan kapasitas gudang tak mampu menyerap lagi barang petani.

Plt-Disperindag-sedang-memantau-kendaraan-gudang.jpgPlt Disperindag sedang memantau kendaraan gudang. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

“Sekarang sudah penuh. SRG Alassumur yang bermuatan 3000 ton sudah tidak menerima lagi. Terpaksa harus dialihkan ke SRG Klenang,” papar Natsir saat dikonfirmasi, Rabu (12/1/2022).

Hanya saja, barang pertani itu masih belum seluruh masuk gudang. Petani lebih dulu memesan tempat untuk mengirimkan barangnya ke gudang. Sementara barangnya dikirim ketika sudah panen dalam waktu dekat ini.

Barang yang saat ini masuk di gudang tersebut, kata Natsir, berupa gabah petani. Meski sejatinya, gudang tersebut bisa menampung gabah dan jagung petani setempat. Hanya saja, pemerintah memprioritas pada gabah lantaran berdekatan dengan masa panen raya.

Penyerapan gabah di SRG tersebut tidak memiliki target tahunan. Hanya saja, ia berupaya agar gudang SRG itu terus berputas hingga akhir tahun dan seterusnya. Guna meningkatkan perekonomian para petani.

Sebab sebelumnya, SRG tersebut sempat mengalami mati suri beberapa tahun terakhir. Hal itu lantaran kendala dengan pembiayaan yang ngadat. Namun saat ini dirinya optimistis kendala itu tak akan terulang kembali. Sebab sudah ada pihak bank penjamin yang akan mendanai SRG tersebut.

SRG itu juga dapat dimanfaatkan petani untuk menyimpan barang tanpa diresikan. Penyimpanan itu dapat dilakukan dalam waktu pendek maupun panjang, tanpa dikenakan biaya apapun. “Hanya dikenakan biayan perawatan saja tidak mahal,” katanya.

Sementara itu, Kasi Pengelolaan Pasar pada Disperindag Kabupaten Probolinggo, Riduwan menambahkan, sebagai pengembangan dari SRG itu, pihaknya berencana akan melakukan ekspor beras merah dan hitam.

“Ini masih rencana yang ingin kami kembangkan. Kami masih perlu untuk studi tiru ke daerah lain dalam waktu dekat ini,” paparnya.

Sekedar informasi, Pemkab Probolinggo telah melakukan perjanjian kerjasama dengan dua pengelola. Yaitu, Koperasi Bintang Sembilan sebagai pengelola SRG Klenang, dan PT Cipta Utama Argo Niaga sebagai pengelola SRG Alassumur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES