Politik

Gus Yahya Tegaskan Pengurus PBNU Jaga Jarak dengan Kepentingan Politik Praktis

Rabu, 12 Januari 2022 - 15:09 | 46.30k
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (FOTO: Dok PBNU)
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (FOTO: Dok PBNU)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, para pengurus baru organisasi yang dinakhodainya dipastikan tidak ada hubungannya istimewa dengan parpol manapun. Termasuk dengan PKB.

Menurutnya, hal itu penting agar organisasi yang didirikan oleh Kiai Hasyim Asy'ari ini bisa tetap independen dan tak ada intervensi dari pihak manapun. Termasuk dari dunia politik praktis tersebut.

"Kita ambil jarak secara sama dan setara dengan berbagai sudut kepentingan politik di sekitar kita," katanya saat acara pengumuman pengurus baru PBNU di Aula Lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Keramat Jaya 164 Jakarta Pusat Rabu (12/1/2022).

Kakak kandung dari menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas itu menyampaikan, nantinya, dalam kepengurusan bisa saling melakukan kontrol agar jarak NU dari pihak politik tetap sama satu sama lain.

Selain itu, dalam kepengurusan baru ini, ia juga memastikan unsur keadilan daerah dan gender juga terpenuhi. Misalnya, ia juga memasukkan para perempuan ke pengurusan PBNU.

Diketahui, ini terjadi pertama kali dalam sejarah PBNU sendiri. "Dari sisi kedaerahan, seluruh daerah Indonesia terwakili dalam PBNU," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, untuk pertama kalinya sejak NU didirikan tahun 1926, PBNU diisi pengurus perempuan. Ada beberapa tokoh perempuan yang masuk dalam struktur baru PBNU.

“Sejak awal didirikan sebenarnya tidak ada pembatasan di PBNU. Sekarang tokoh perempuan dimasukkan karena memang ada kebutuhan yang mendesak,” kata Gus Yahya.

Beberapa perempuan yang masuk kepengurusan PBNU di antaranya adalah di jajaran Mustasyar ada Nyai Nafisah Sahal Mahfudz; Nyai Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid (Istri Gus Dur); dan Nyai Mahfudloh Ali Ubaid.

Selain itu juga di jabatan A’wan di antaranya; Nyai Nafisah Ali Masum; Nyai Badriyah Fayumi; serta Nyai Ida Fatimah Zaenal. Juga di Tanfidziyah ada nama Khofifah Indar Parawansa serta Alissa Qotrunnada Wahid (putri Gus Dur), sebagai Ketua.

“Ada masalah-masalah besar terkait isu perempuan. Kita ajak tokoh perempuan yang paling tangguh dan kuat, seperti ibu Khofifah yang nanti akan kita andalkan juga Ibu Alissa,” ujar Ketum PBNU Gus Yahya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES