Gaya Hidup

Ada Sejak 2.000 SM, Begini Sejarah Boneka dari Masa ke Masa

Rabu, 12 Januari 2022 - 10:25 | 218.45k
Seorang siswa meletakkan boneka beruang atau Teddy Bears di tangga Concert Hall, Berlin. (Foto: AFP Photo/Odd Andersen)
Seorang siswa meletakkan boneka beruang atau Teddy Bears di tangga Concert Hall, Berlin. (Foto: AFP Photo/Odd Andersen)

TIMESINDONESIA, JAKARTABoneka merupakan mainan tertua yang sudah ada sejak 2.000 SM. Dilansir dari History of Dolls, arkeolog menemukan sebuah kayu pipih yang menyerupai badan wanita pada sebuah makam Mesir Kuno. 

Boneka prasejarah lainnya yang ditemukan di Romawi yang terbuat dari tulang, batu, kulit, lilin. Sedangkan di Yunani terbuat dari kayu dan tanah liat. 

Sementara boneka dari bahan kain baru ada pada 300 SM di Romawi. 

Dulu boneka tak hanya sebagai mainan. Menurut Settle Strories, boneka juga digunakan sebagai ritual kepercayaan di berbagai negara. 

Mulai dari upacara kematian, persembahan, pernikahan, dan upacara adat lainnya. 

Bahkan boneka juga kerap digunakan untukpraktik magis seperti voodoo. Praktik ini berasal dari Haiti yang menyebar di Afrika hingga Amerika Serikat. 

Boneka voodoo biasanya dipakai untuk menyakiti seseorang. Pemegang voodoo punya kontrolpenuh untuk melakukan apa saja pada boneka tersebut. 

Sejak abad ke 15 M boneka makin berkembang sebagai maianan anak-anak. Jerman memproduksi boneka dari bahan perselain dan plastik. 

Negara lainnya juga membuat boneka khas mereka sendiri. Rusia dengan mathryoskha, Jepang dengan Kokeshi, ada juga boneka kerajaan Inggris, dan lainnya. 

Di abad 20 ragam boneka tercipta, baik yang berbentuk manusia, hewan, buah-buahan dan lainnya. Bahkan berbagao tokoh kartun dibuat versi bonekanya. 

Yang paling terkenal di abad 20 adalah Barbie. Boneka cantik berwujud perempuan cantik dengan kaki jenjang, rambut pirang dan wajah menawan itu sukses merebut perhatian anak-anak perempuan. Selain Barbie, ada juga Teddy Bear dan Kewpie Doll. 

Kini Boneka bukan hanya sebagai mainan, tapi juga digunakan sebagai media belajar, dan menjadi koleksi bagi penghobi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES