Ekonomi

Jangkau Kopi Dunia, LPEI Kembangkan Desa Devisa Khusus Kopi

Selasa, 11 Januari 2022 - 20:52 | 40.10k
Ilustrasi Petani kopi saat memanen biji kopi di kebunnya. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Ilustrasi Petani kopi saat memanen biji kopi di kebunnya. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar lebih kreatif dan inovatif. Hal ini supaya Indonesia dapat memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi. Salah satunya ekspor kopi Indonesia yang menunjukkan tren positif pada tahun 2021 lalu.

Salah satu program pengembangan bisnis kopi untuk menggerakkan ekspor nasional yaitu dengan melaksanakan program Desa Devisa khusus kopi, yang dimulai di Kabupaten Subang sejak Juli 2021 lalu.

“Kita dihadapkan pada sebuah lingkungan dunia yang bergerak sangat cepat. Ekspor merupakan salah satu engine growth yang sangat penting. LPEI yang berfungsi sebagai pemberi kredit atau credit enhancer, sebagai fasilitator, akselerator, maupun aggregator harus meningkatkan kreativitas dan inovasi,“ kata Menkeu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/01/2022).

Eksport-Kopi.jpgEkspor pertama Desa Devisa khusus kopi di Kabupaten Subang ke Arab Saudi. (Foto: Instagram LPEI)

Berdasarkan catatan Indonesia Eximbank Institute, permintaan kopi dunia di tahun 2022 akan semakin meningkat seiring harga yang juga semakin tinggi dan pasarnya yang juga semakin meluas. Ekspor perdana kopi hasil binaan Desa Devisa LPEI di Subang mencapai 18 ton untuk tujuan Arab Saudi. Padahal, pasar tradisional kopi seperti AS, Jepang, Jerman, dan negara Eropa lainnya terus membesar.

Para eksportir kopi nasional tersebar di Semarang, Banda Aceh, Deliserdang, Medan, Bandar Lampung, Surabaya dan Sidoarjo, serta Malang.

LPEI mencatat permintaan kopi yang lebih spesifik seperti kopi organik mempunyai pasar yang menjanjikan. Oleh karena itu, selain di Subang, LPEI juga mendampingi pengembangan bisnis kopi organik di kawasan Pegunungan Ijen, Banyuwangi.

Tahun ini, ditargetkan kopi organik jenis java ijen dapat mulai diekspor untuk memenuhi pasar Jepang. Desa-desa di kawasan ini menjadi bagian dari program Desa Devisa LPEI, yang pada tahun 2022 ditargetkan dapat menjangkau sekitar 100 desa melalui program Desa Devisa tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES