Politik

Deklarasi Mahdi Bisa Diikuti Figur Lain Ramaikan Bursa Cabup Probolinggo

Selasa, 11 Januari 2022 - 20:05 | 254.28k
Ilustrasi figur potensial sebagai calon bupati Probolinggo dalam Pilkada 2024 (Ryan Kalig/TIMES Indonesia)
Ilustrasi figur potensial sebagai calon bupati Probolinggo dalam Pilkada 2024 (Ryan Kalig/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Langkah Mahdi mendeklarasikan diri akan maju sebagai calon bupati dalam Pilkada Kabupaten Probolinggo 2024, bisa jadi pemicu bagi figur lain untuk muncul dan meramaikan bursa cabup di daerah dengan 1,15 juta penduduk itu.

Penilaian tersebut disampaikan Koordinator Lingkaran Survey Indonesia area Jawa Timur dan Bali, Imam Fauzi Surahmat saat dihubungi TIMES Indonesia, Selasa (11/1/2022).

Imam mengatakan, deklarasi dini di tengah kekosongan kekuasaan seperti Kabupaten Probolinggo merupakan hal wajar. Siapapun yang punya kekuatan, akan berlomba-lomba memenangi pilkada.

"Ini bisa jadi trigger (dorongan atau pemicu, Red) untuk munculnya nama lain," katanya.

Imam mengatakan, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam deklarasi oleh fungsionaris DPC PPP Kabupaten Probolinggo itu. Yakni apakah langkah tersebut didasari riset, atau tidak.

Idealnya, deklarasi didahului dengan riset, bukan didasarkan ambisi dan langkah sporadis yang sulit diukur. "Tanpa riset, deklarasi bisa jadi boomerang bagi yang bersangkutan," terangnya.

Sebab bisa jadi ada kandidat lain yang telah melakukan riset dan pemetaan komprehensif, namun dikakukan secara diam-diam.

Menurutnya, akan sangat menarik jika ada lembaga riset yang melakukan pemetaan, kemudian hasilnya disampaikan oleh lembaga tersebut.

"Untuk kasus Habib Mahdi, hanya beliau yang tahu (didasarkan riset atau tidak, Red)" ujar Imam melalui sambungan seluler.

Bagus untuk Pendidikan Politik

Secara terpisah, Dosen Pasca Sarjana Unuja Probolinggo, Ahmad Sahidah menilai, sudah selayaknya kekuatan politik di Kabupaten Probolinggo segera mendeklarasikan diri berkaitan dengan Pilkada.

Dengan deklarasi dini, masyarakat punya kesempatan luas untuk menilai calon pemimpin mereka. Masyarakat juga bisa menelusuri rekam jejak figur yang muncul.

"Saya kira, itu (deklarasi, Red) bagus untuk pendidikan politik," kata Sahidah. Masyarakat akan banyak terlibat dalam proses demokrasi lima tahunan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Mahdi mendeklarasikan diri akan maju sebagai calon bupati dalam Pilkada 2024. Legislator DPRD Jatim selama tiga periode terakhir itu, kini menjadi fungsionaris DPC PPP Kabupaten Probolinggo.

Di DPRD Kabupaten Probolinggo, PPP memiliki tujuh kursi. Sama seperti PKB, Golkar dan Gerindra. Sementara parpol atau gabungan parpol, harus mengantongi sembilan kursi di DPRD agar bisa mengusung pasangan calon.

Partai berlambang kakbah itu, terpaut tujuh kursi dari Partai Nasdem yang medominasi parlemen dengan 14 kursi. Di bawah PKB, PPP, Golkar dan Gerindra, terdapat PDIP yang mengantongi lima kursi di DPRD.

Pasca OTT KPK RI yang menangkap Tantriana Sari dan Hasan Aminuddin, citra dan pamor diprediksi melorot. Tantriana adalah Bupati Probolinggo non aktif, istri Hasan Aminuddin. Hasan sendiri, merupakan pentolan Nasdem.

PKB memiliki figur Abdul Malik Haramain, lawan politik Tantriana Sari dalam Pilkada 2018. Partai Golkar memiliki figur Oka Mahendra. PDIP punya figur Timbul Prihanjoko, Plt Bupati Probolinggo, atau Ketua DPC-nya Edi Susanto.

Partai Gerindra? Partai milik Prabowo Subianto kini dikabarkan tengah menimang-nimang salah satu Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong, yakni Gus Mohammad Haris Damanhuri atau Gus Haris.

Di luar Mahdi dengan PPP yang dipimpinnya, figur dari partai lain belum ada yang deklarasi akan meramaikan bursa cabup dalam Pilkada Kabupaten Probolinggo 2024. Namun mulai rajin turun menyapa masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES