Indonesia Positif

Rumor Varian Deltacron, BINDA DIY Percepat Vaksinasi Covid-19 di Bantul

Selasa, 11 Januari 2022 - 17:08 | 29.98k
Anak - anak menunjukan kartu vaksin usai divaksin Covid-19 (Foto : Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Anak - anak menunjukan kartu vaksin usai divaksin Covid-19 (Foto : Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Mendukung percepatan vaksinasi anak 6-11 tahun di Bantul, Badan Intelijen Daerah DI Yogyakarta (BINDA DIY) menggelar vaksinasi Covid-19 massal di Balai Desa Sitimulyo Piyungan Bantul.

Koordinator vaksinasi BINDA DIY wilayah Bantul Syaiful menjelaskan, vaksinasi digelar selama 2 hari dengan 1.700 sasaran. 

Lebih lanjut Syaiful memastikan, langkah ini bertujuan mendukung segera terlaksananya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan untuk menghindari dampak jangka panjang pandemi berupa krisis generasi berpendidikan sebagai dampak fenomena loss education

"Pembelajaran secara online terbukti menurunkan prestasi siswa, sehingga harus kembali menggunakan sistim pembelajaran tatap muka," jelas Syaiful di sela-sela pelaksanaan vaksinasi, Selasa (11/1/2022).

Percepatan vaksinasi anak 6-11 tahun juga sebagai persiapan untuk memberikan vaksin booster. Itu setelah pemerintah mewacanakan pemberian vaksin dosis ketiga ini. menyusul ditemukannya varian Deltacron sebagai hasil perkawinan varian Delta dan Omicron.

BINDA DIY aSalah satu anak yang menerima vaksin Covid-19. (Foto : Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

Vaksin booster hanya dapat diberikan kepada warga yang sudah menerima vaksin dosis kedua. Untuk itu BINDA DIY terus berupaya menyisir warga yang belum divaksin. Baik untuk dosis kesatu maupun kedua dari seluruh kalangan, termasuk anak-anak. 

Kasi Survilens Dinas Kesehatan Bantul dokter Abednego Dani Nugroho memastikan, hingga saat ini capaian vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun 76,57 persen sampai pertengahan Januari 2022, akan diselesaikan vaksinasi dosis kesatu lewat jalur sekolah. 

Setelah seluruh anak usia 6 hingga 11 tahun yang berada di sekolah divaksin, sasaran akan dilanjutkan untuk anak- anak yang berada di luar sekolah. Seperti anak putus sekolah dan home schooling sehingga tidak terdapat anak usia 6 hingga 11 tahun yang tidak menerima vaksin Covid-19. 

Kepala Puskesmas Piyungan Bantul, dr Seta Nurhayati Mularum menilai, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun relatif lebih cepat. Menyusul rendahnya angka tertundanya vaksin karena tidak lolos skrining kesehatan sehingga dirinya optimis akan lebih cepat selesai (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES