Pendidikan

Rancang Strategi Pengembangan Kampus, 150 Rektor Ternama Kumpul di UNISMA

Selasa, 11 Januari 2022 - 17:33 | 76.75k
Penyerahan bantuan untuk Korban Erupsi Semeru dari FRI kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di UNISMA. (FOTO: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Penyerahan bantuan untuk Korban Erupsi Semeru dari FRI kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di UNISMA. (FOTO: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak 150 rektor perguruan tinggi ternama di Indonesia berkumpul di Universitas Islam Malang (UNISMA) di Gedung Bundar UNISMA, Kota Malang, Selasa (11/1/2022).

Pertemuan itu dikemas dalam Seminar Nasional yang membahas soal strategi dan inovasi perguruan tinggi menuju daya saing global.

Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Rektor UNISMA Prof Dr H Maskuri MSi, Ketua FRI yang juga Rektor UGM Prof Prof.Ir.Panut Mulyono, M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Bupati Malang HM Sanusi, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur Prof. Dr. Ir Suprapto, DEA.

Selain itu, ada sekitar 150 rektor perguruan tinggi se-Indonesia yang hadir langsung. Mulai dari Universitas Indonesia, Unair, ITS Surabaya, Universitas Brawijaya, Universitas Telkom, Universitas Kristen Petra, ITB, dan lainnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendorong kekuatan perguruan tinggi untuk meningkatkan inovasi dan produktivitas agar atas tingginya import obat-obatan dan alat-alat kesehatan.

"Kita ingin mengumpulkan seluruh energi positif dari para scholars yang harus terkoneksi dengan dunia usaha dan dunia industri. Kalau koneksitas dunia usaha dan dunia industri kurang kuat, kita berhadapan dengan para pemain besar di level dunia," tegasnya.

Ketua FRI yang juga Rektor UGM Prof Prof.Ir.Panut Mulyono, M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng memaparkan bahwa sebentar lagi masyarakat Indonesia memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19.

"Dua tahun kita melakukan pembelajaran daring. Perkembangan teknologi begitu cepat. Covid berdampak luar biasa. Covid juga membimbing dan memacu kita untuk mempercepat perubahan," jelasnya.

Covid, kata Prof Panut, mengingatkan masyarakat untuk bertindak secara tidak biasa, harus lebih bersungguh-sungguh. Covid juga memotivasi untuk berbuat kebiasaan baru agar bertahan hidup dan berkembang.

"Pandemi Covid-19 mengajari kita untuk berinovasi. Jutaan pendidik menggunakan teknologi pembelajaran. Kita sebagai pendidik harus berusaha agar dunia pendidikan lebih antisipatif dengan melakukan kolaborasi," ujarnya.

Sementara itu, Rektor UNISMA Prof Dr H Maskuri MSi mengenalkan UNISMA kepada para rektor dari kampus-kampus ternama di Indonesia. "Selamat datang di UNISMA, Kampus budaya dan peradaban. Sesuai dengan tagline UNISMA, UNISMA dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia," jelasnya.

Ia merinci, UNISMA memiliki 16 ribu mahasiswa dari 34 negara, 400 di antaranya mahasiswa asing.

"Ini bagian ikhtiar kami meningkatkan SDM. Kampus punya banyak potensi melakukan perubahan karena kampus pusat inovasi untuk menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat," tuturnya.

Ia berharap, Forum Rektor Indonesia (FRI) yang kopdar di UNISMA dapat memberikan inovasi bagi perguruan tinggi lain di agar bisa maju bersama. "Karena dengan kolaborasi kita akan maju bersama," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES