Pendidikan

Program Trisha Berdaya, Kontribusi Nyata UIN Maliki Malang untuk Bangsa

Selasa, 11 Januari 2022 - 15:25 | 83.10k
KKM DR UIN Maliki Malang di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. (Foto: Dok. KKM for TIMES Indonesia)
KKM DR UIN Maliki Malang di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. (Foto: Dok. KKM for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Kelompok Trisha KKM-DR UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) melalui program Trisha Berdaya berkontribusi membuat terobosan untuk membantu pemulihan perekonomian masyarakat pasca pandemi yang ada di Desa Gunung Jati, Jabung, Kabupaten Malang.

KKM DR UIN Maliki Malang yang berjumlah 15 mahasiswa menuangkan idenya dalam program Trisha Berdaya, yaitu dengan membantu menjembatani Perusahaan Swasta dan instansi Pendidikan untuk memberikan bantuan berupa pemesanan produk batik ke UMKM binaan Kelompok Trisha - Jati Atmankriya.

KKM DR UIN Maliki Malang 2

Beranjak dari kasus pandemi Covid-19, berbagai macam usaha yang ada di masyarakat mengalami kemunduran bahkan gulung tikar. Salah satunya adalah usaha batik tulis yang ada di Kabupaten Malang, di Desa Gunung Jati, Kecamatan Jabung.

Usaha batik tulis ini dapat dinilai masih baru berdiri sekitar kurang lebih 4 tahun dari sebelum kasus pandemi melanda seluruh masyarakat Indonesia. Usaha batik ini merupakan salah satu UMKM yang masih bertahan dan mampu menghadapi  sulitnya perekonomian semasa pandemi.

Mengingat semua kegiatan yang melibatkan orang banyak sangat dibatasi oleh pemerintah, seluruh instansi, bahkan pasar-pasar di Indonesia juga dilarang untuk beroperasi. Sehingga hal ini menghambat pemasaran dan proses produksi batik tulis yang ada di Desa Gunung Jati tersebut.

Dengan pemulihan ekonomi yang masih lambat berjalan, UMKM Batik Panji Jati - Atmankriya ini membutuhkan dukungan yang proaktif dari seluruh kalangan masyarakat termasuk kalangan akademisi untuk dapat bertahan.

Hal ini selaras dengan tujuan utama yang dipaparkan oleh Hanung Hapsari, owner UMKM batik tulis Jati Atmankriya desa Gunung Jati yang lebih mengarah kepada kegiatan sociopreneurship yang merupakan sebuah strategi membatik bukan dengan tujuan untuk membuka bisnis usaha, melainkan lebih kepada melihat kondisi sosial yang ada di masyarakat Desa Gunung Jati.

Kemudian, dituangkan rasa dan karsa mereka dengan membatik sekaligus menjadi wadah pemasaran produk batik melalui UMKM tersebut. Hal itu dimulai dengan memberikan pelatihan membatik gratis motif batik Panji khas Jati Atmankriya.

"Dengan adanya strategi tersebut dapat membuka peluang pekerjaan untuk masyarakat desa Gunung Jati yang sebagian besar latar belakang pendidikan SDM nya masih rendah," katanya.

Hanung menambahkan di masa pandemi pihaknya melakukan kerjasama dengan pemerintah, NGO, Organisasi Perempuan serta pihak swasta yang tidak terdampak pandemi secara ekonomi untuk membantu melalui pemesanan produk.

"Kegiatan Trisha Berdaya ini selaras dengan tujuan kami di sini dan kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan KKM ini," imbuhnya.

Dengan kata lain, Usaha Batik yang ada di Desa Gunung Jati ini bukan berangkat dari jalan entrepreneurship murni melainkan lebih kepada sociopreneurship.

Jati Atmankriya memanfaatkan batik tidak hanya sebagai usaha bisnis belaka melainkan lebih kepada perhatian sosial yang dapat dituangkan ke dalam kegiatan usaha yang berdaya. Pihaknya bersyukur dengan adanya KKM DR UIN Maliki Malang melalui program Trisha Berdaya dapat memberdayakan masyarakat setempat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES