TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Kawasan Industri Hasil Tembakau atau KIHT milik Pemkab Probolinggo, Jatim, akan segera berdiri. Rencananya, ada 30 IKM rokok yang akan ditempatkan di kawasan yang akan dibangun di Kecamatan Paiton tersebut.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolingho, Mohammad Natsir. Kata dia, sedikitnya ada 30 IKM rokok yang akan ditempatkan di lokasi tersebut. Seluruh IKM itu saat ini berstatus aktif dan non-aktif.
Pihaknya berharap, dengan adanya KIHT tersebut, 30 IKM rokok dapat kembali berkembang dan produktif. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Sementara akan ada 30 IKM yang akan menempati KIHT itu setelah terbangun nanti,” ungkap Natsir saat dikonfirmasi pada Selasa (11/1/2022).
Sebelum itu, pihaknya nasih perlu mempersiapkan untuk pembangunan gedung lebih dulu. Ditarget pembangunan tersebut dapat terrealisasi tahun ini. Agar, tahun depan 30 IKM tersebut sudah bisa beroperasi.
Hal itu juga dilakukan untuk meminimalisir terjadinya peredaran rokok ilegal tanpa bea cukai. Dengan KIHT itu, produk yang dihasilkan IKM akan langsung berstatus legal. Sebab, disana nantinya akan dipantau langsung oleh pihak bea cukai.
“Ada kantor bea cukai juga yang akan kami bangun di dalam KIHT itu. Jadi produk yang telah keluar sudah mengantongi izin cukai,” papar Natsir.
Berdasarkan Analisis Data Tembakau Jawa Timur 2018 yang dirilis BPS Jatim, Kabupaten Probolinggo merupakan penghasil tembakau nomor empat di Jatim. Produksi tembakau Probolinggo sebanyak 10.042 ton (2018).
Di atas Kabupaten Probolinggo, ada Kabupaten Sumenep dengan produksi 13.135 ton. Kemudian Kabupaten Jember dengan produksi 13.391 ton. Adapun penghasil tembakau tertinggi adalah Kabupaten Pamekasan dengan produksi 27.508 ton.
Sekedar informasi, Pemkab Probolinggo terus mengupayakan pembentukan KIHT tersebut. Saat ini, pemerintah telah memiliki lahan KIHT seluas 2.4 hentar. Lahan itu akan ditempati sementara 30 IKM rokok. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Muhammad Iqbal |
| Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
