Peristiwa Nasional

Makmun Rasyid: Motif Pria Nendang Sesajen di Gunung Semeru Mirip Ideologi Terorisme

Selasa, 11 Januari 2022 - 11:46 | 85.42k
Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI Pusat, Muhammad Makmun saat menyampaikan materinya di Jakarta (foto: Dokumen/Makmun Rasyid)
Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI Pusat, Muhammad Makmun saat menyampaikan materinya di Jakarta (foto: Dokumen/Makmun Rasyid)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI Pusat, Muhammad Makmun Rasyid menyebut, kejadian pria viral yang menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur cikal bakal dari ideologi terorisme.

Saat wawancara dengan TIMES Indonesia di Jakarta, Makmun Rasyid mengatakan ajaran terorisme selalu berawal dari sikap intoleransi terhadap keyakinan orang lain. Hal itu sangat terlihat dalam video postingan membuang sesajen tersebut.

Oleh karena itu, Makmun menegaskan insiden pembuangan sesajen tersebut menjadi tugas Pemerintah RI, dalam penanggulangan ajaran terorisme di tengah masyarakat. Dia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di Indonesia.

"Apapun alasan seseorang di agama manapun, termasuk Islam tidak dibenarkan merendahkan keyakinan atau budaya yang dipegang erat orang lain. Perilaku menendang sesajen di Semeru tersebut tidak dibenarkan atas nama agama apapun, termasuk Islam," kata Makmun Rasyid kepada TIMES Indonesia di Jakarta, Selasa (11/1/2022).

Makmun Rasyid membantah jika yang dilakukan pria dalam video tersebut berdakwah. Menurutnya, di dalam agama manapun berdakwah tidak diperbolehkan melecehkan agama lain. Baik terhadap Hindu, Buddha, Kristen dan Islam. Semua agama tidak pernah melegalkan itu.

"Sebab di dalam berdakwah kita itu, kalau kita menemukan perilaku orang lain salah, di dalam agama manapun. Hendaklah mengajarinya dengan benar, bukan malah menghakimi keyakinannya yang kemudian menyakiti perasaannya, tentu itu akan memancing konflik komunal," tegas Makmun Rasyid.

Ia menambahkan kalau MUI mengutuk keras ajaran intoleran, yang merupakan cikal-vakal terorisme tersebut viral di Media Sosial. Pria tersebut mempertontonkan kebenciannya terhadap agama lain, seperti ingin mengajak perang jika tidak seagama dengannya.

"Saya tegaskan kejadian membuang sesajen itu masuk dalam katagori intoleran, dan intoleran itu merupakan tahapan terbawah sebelum seseorang menjadi ekrimis atau teroris. Dulu teroris itu juga pola-polanya sudah hampir sama berawal dari kejadian ini, mereka tidak menyukai pemeluk agama lain, membenci hingga berujung mengajak perang," pungkas Makmun Rasyid.

Sebagai informasi, sebelumnya beredar video yang merekam seorang pria membuang dan menendang sesajen makanan di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, viral di media sosial. Makanan yang dibuang itu diduga berasal dari tradisi ruwatan warga Sumbersari, Lumajang. Tradisi ruwatan biasanya dilakukan warga untuk memohon keselamatan dari bencana usai erupsi Gunung Semeru. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES