Kopi TIMES

Merdeka Belajar Bersama YouTube TV Edukasi

Senin, 10 Januari 2022 - 23:34 | 71.62k
Eka Khristiyanta Purnama, Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek
Eka Khristiyanta Purnama, Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pada penghujung di akhir tahun 2021, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berhasil meraih Silver Button Play atas pengelolaan kanal YouTube TV Edukasi. Pusdatin dengan kerja nyata yang dilakukan selama ini, mendapatkan apresiasi berupa Silver Play Button, dimana Silver Play Button menjadi salah satu level bentuk apresiasi dari YouTube bagi konten kreator dalam program Creator Awards.

Dalam hal ini, Pusdatin tidak seolah-olah mendapatkan durian runtuh atas datangnya penghargaan terhadap kanal YouTube TV Edukasi. Pusdatin yang bekerja keras atas YouTube TV Edukasi mampu mencapai jumlah subscribers lebih dari 133 ribu ini. Realitas ini yang kemudian dinilai bahwa Pusdatin memenuhi semua kriteria di YouTube Creator Award. Dimana program YouTube Creator Awards adalah cara YouTube untuk mengakui upaya luar biasa yang dicurahkan para kreator di channel-nya. 

Kehadiran YouTube TV Edukasi yang dibangun Pusdatin memiliki alasan yang rasional. YouTube adalah situs web berbagi video daring terbesar di dunia. Karena perkembangannya yang semakin pesat, YouTube berhasil menarik minat dari berbagai pihak. Melalui format berkas atau file FLV (Flash Video) yang mudah dijangkau dimana-mana sebagai standar pengkodean video yang di upload oleh para user. Sehingga membuat YouTube semakin mudah diakses masyarakat secara instan di internet. Bahkan, ditambah lagi dengan kemudahan mengakses situs YouTube melalui smartphone, semakin masyarakat membuat Youtube menjadi tontonan alternatif selain televisi. 

Di samping itu, YouTube juga memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk mengunggah konten mereka sendiri, misalnya video klip, klip TV, hingga video blogging dengan teknologi HTML5 dan Adobe Flash Video. Pengguna YouTube tidak hanya teruntukkan bagi masyarakat biasa tetapi juga media korporat lain, semacam BBC, CBS, VEVO dan berbagai macam organisasi lainnya. Pengguna YouTube yang tidak terdaftar dapat menonton video, sementara pengguna yang sudah terdaftar boleh mengunggah video dalam jumlah tak terdaftar.

Merdeka Belajar

Keberadaan kanal YouTube TV Edukasi kini menjadi pendukung atas program Merdeka Belajar. Rasanya, dunia pendidikan kita perlu belajar dari pendiri YouTube saat itu. Dimana YouTube dibuat oleh tiga mantan karyawan Paypal pada Februari 2005 untuk membuat media sosial, dimana para pengguna dapat mengunggah video. Saat itu, dari aspek pengembangan belum begitu terasa karena minim inovasi dan kolaborasi dengan berbagai kepentingan. 

Saat itu, barangkali pihak Youtube mempunyai misi untuk memberi kebebasan menyampaikan pendapat dan menunjukkan dunia kepada setiap orang. Belum ada sisi kolaborasi dan inovasi yang dibangun secara masif dengan berbagai kepentingan untuk mensejehterakan umat manusia ataupun kepentingan inovasi teknologi. Youtube hadir seakan membawa misi ideologis dengan empat nilai yang didasarkan pada kebebasan utama untuk menentukan jati diri. 

Pertama, Kebebasan dalam berekspresi. Saat itu, keberadaan YouTube semakin diminati karena semakin yakin bahwa setiap orang di dunia ini memang harus mempunyai kebebasan, baik dalam berbicara, kebebasan untuk menyampaikan pendapat, kebebasan membangun dialog secara terbuka maupun kebebasan dalam berkreasi. YouTube TV Edukasi secara nyata memberikan ruang baru untuk dapat menghasilkan suara, format maupun kemungkinan baru bagi dunia pendidikan yang memberikan nilai tambah bagi penggunanya. 

Kedua, YouTube mendorong kebebasan mendapatkan informasi. YouTube yakin bahwa setiap orang harus memiliki akses yang mudah dan terbuka untuk bisa mendapatkan informasi. Melalui YouTube yang notabene sebagai video, maka YouTube menjadi media paling berpotensi untuk semua bidang. Kanal YouTube TV Edukasi menjadi ruang bebas berekspresi dalam mendorong informasi atas pendidikan dari berbagai penjuru dunia tanpa sekat lagi. 

Ketiga, YouTube memberikan kebebasan menggunakan peluang. Hal ini tentu menjadi peluang dan sekiranya bagus di tangkap dunia pendidikan. Youtube yang meyakini bahwa setiap orang harus punya peluang untuk ditemukan, membangun bisnis, dan meraih sukses sesuai keinginannya sendiri kini menjadi nyata. Kanal YouTube TV Edukasi dapat menjadi peluang bagi siapapun para pengguna berkarya di bidang pendidikan. Inovasi dan kolaborasi pendidikan kini menghasilkan ruang kesejahteraan yang tidak terbatas pada usia dan jenjang pendidikan. 

Keempat, YouTube memberikan kebebasan tempat untuk berkarya. Keyakinan YouTube yang mengatakan setiap orang perlu menemukan komunitas yang saling mendukung satu sama lain, menghilangkan perbedaan, melampaui batas-batas diri, dan berkumpul bersama atas dasar minat dan passion yang sama kini menjadi nyata. Inovasi dan kolaborasi yang dibangun kanal YouTube TV Edukasi melahirkan ruang berkumpul berdasarkan minat dan passion yang sama kini terealisasi. 

Dengan demikian, peningkatan jumlah subscribers yang melonjak tinggi pada masa pandemi Covid-19 dan terus bertambah di tahun 2021 merupakan ruang merdeka belajar bersama kanal YouTube TV Edukasi. Saat itu, bersama dengan kebijakan pemerintah (Belajar Dari Rumah) diterapkan di masa pandemi, para pelajar, guru, dan orang tua menjadi mudah mencari sumber pembelajaran yang ditayangkan melalui YouTube TV Edukasi serta menginspirasi dunia pendidikan dengan konten edukatif di Indonesia. 

***

*)Oleh: Eka Khristiyanta Purnama, Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES