Pendidikan

PTM 100 Persen di Kota Malang Dimulai, Siswa Pakai Masker Dobel

Senin, 10 Januari 2022 - 12:57 | 72.91k
Suasana kegiatan PTM 100 Persen yang mulai berjalan di SMPN 20 Kota Malang, Senin (10/1/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Suasana kegiatan PTM 100 Persen yang mulai berjalan di SMPN 20 Kota Malang, Senin (10/1/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGPembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen wilayah Kota Malang sudah berjalan sejak Senin (10/1/2022) hari ini. Hal ini, mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang mewajibkan seluruh wilayah yang memenuhi syarat untuk melaksanakan PTM 100 persen.

Pantauan TIMES Indonesia di SMPN 20, siswa-siswi belajar secara normal di kelas masing-masing. Sebelumnya, pada PTM terbatas yang sudah terselenggara, kegiatan pembelajaran di kelas di bagi dua dan terlaksana 50 persen luring dan 50 persen daring.

Bagian Kesiswaan SMPN 20 Kota Malang sekaligus guru mata pelajaran IPA, Liesdyah Iramita mengatakan, seluruh persyaratan dan pengetatan protokol kesehatan telah dijalankan demi lancarya kegiatan PTM 100 persen.

Ia mengaku bahwa selama pelaksanaan pembelajaran daring ini memang sering dikeluhkan para guru untuk keefektifannya. Salah satu keluhan, yakni tak bisa memaksimalkan pendekatan kepada setiap siswa atau siswinya yang membuat pembelajaran tak efektif.

Pembelajaran Tatap Muka malang 2

"Daring itu kita memetakan secara kasar gak bisa memetakan satu persatu anak. Itu kekurangannya. Gak maksimal pendekatan kita dengan anak kalau daring," ujar Liesdyah, Senin (10/1/2022).

Bahkan, saat melakukan pembelajaran daring, tak sedikit siswa-siswi yang tiba-tiba mematikan layar kamera. Terlebih juga untuk pengecekan tugas pun tak begitu efektif melalui daring.

"Kadang saya tiba-tiba memerintahkan untuk hidupkan kamera semua, soalnya kadang ada yang tiba-tiba matiin. Tugas juga gitu, terkadang sampai jam sekian belum di kirim-kirim lewat WA (WhatsApp)," ungkapnya.

Oleh sebab itu, ia merasa cukup senang bahwa kegiatan PTM kini bisa 100 persen kembali. Dirinya pun menilai bisa lebih efektif dan kekurangan pendekatan yang dilakukan secara daring, kini harus dimaksimalkan oleh para guru.

"Tentu lebih efektif luring ini. Kita berinteraksi dengan siswa siswi ya kita bisa tahu kekurangannya apa," katanya.

Dalam kegiatan PTM 100 persen di hari pertama ini, Liesdyah mengaku dari 874 anak tidak semua siswa-siswinya masuk sekolah.

Terlebih, saat jam masuk sekolah tadi, ada siswi yang suhu tubuhnya diatas rata-rata dan disarankan untuk pulang bersama orang tuanya.

Tentu dalam SKB 4 Menteri yang mewajibkan PTM 100 persen dan tak melayani daring, di SMPN 20 masih mentolerir hal tersebut. Untuk para siswa siswi yang memang tidak bisa memaksa masuk sekolah, hingga kini masih tetap dilayani pembelajaran daring sesuai prosedur.

"Jadi hari ini ada sekitar dua siswa kita yang gak masuk. Jadi kita tetap layani daring. Sesuai rapat koordinasi kita dengan wali murid juga," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu siswi Kelas 9 di SMPN 20 Kota Malang, Calya Faustina menyambut baik kegiatan PTM 100 persen bisa kembali berjalan. Apalagi, orang tuanya pun mendukung penuh anaknya untuk bisa mengikuti PTM 100 persen di SMPN 20 tersebut.

"Orang tua saya menyuruh pakai double masker. Tadi juga dari guru diimbau untuk tidak melepas masker, kecuali saat makan dan minum," tuturnya.

Calya menganggap, kegiatan PTM 100 persen ini menjadi ajang temu kangem dengan teman-temannya untuk bisa belajar bersama dalam satu kelas.

Sebelumnya, pada kegiatan PTM terbatas, satu kelas dengan total 31 siswa siswi, harus dibagi dua kelas dengan materi yang kadang tak sebanding satu sama lain.

"Biasanya kan guru ngajar disini dan disana. Kadang materi gak seimbang gitu. Kalau sekarang kan kita 31 anak itu duduk bareng satu kelas," ungkapnya.

Ia merasa kegiatan PTM 100 persen ini juga sangat efektif untuk saling memahami satu sama lain antar siswa dan guru. Apalagi, untuk siswa siswi pada kelas 7 dan 8 sebelumnya tak mengetahui kelasnya dan tak tahu siapa teman sekelasnya, karena hanya mengikuti daring selama bersekolah di SMPN 20. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES