PDI Perjuangan jangan Jadi Partai Penghias Demokrasi

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Pangandaran Jeje Wiradinata menegaskan, di usia ke 49 Tahun PDI Perjuangan jangan jadi partai penghias demokrasi.

Pesan Jeje tersebut disampaikan saat memimpin upacara peringatan lahir PDI Perjuangan, dihalaman kantor DPC PDI Perjuangan Pangandaran, Senin (10/1/2022).

Jeje mengatakan, setelah melewati perjalanan panjang dan dinamika politik yang sangat dinamis, PDI Perjuangan mampu melewati rintangan dan bertahan sebagai partai politik yang eksisi hingga hari ini.

"Pada 10 Januari 1973 beberapa partai politik melakukan fusi atau penggabungan partai diantaranya, Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (Partai IPKI) dan juga dua partai keagamaan Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik," kata Jeje.

Beberapa partai politik tersebut berdiri menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) waktu itu, namun keberadaannya hanya sebagai partai penghias demokrasi.

"Selama 32 tahun Orde Baru berkuasa, PDI dahulu, yang saat ini jadi PDI Perjuangan hanya jadi pelengkap momentum Pemilihan Umum saja," tambah Jeje.

Namun di bawah kepemimpinan sosok perempuan tangguh, Ibu Ketua Umum Hj Megawati Soekarno Putri PDI Perjuangan kini menjadi partai pemenang dan bisa menjaga NKRI.

"Kemenangan dan kepercayaan masyarakat terhadap PDI Perjuangan saat ini harus menjadi barometer kemenangan kita kedepan memenangkan setiap kontestasi politik," jelas Jeje.

Soliditas dan disiplin dalam berpartai kata Jeje, menjadi kunci utama sebagai kemenangan PDI Perjuangan kedepan.

"Kita tidak mau kedepan PDI Perjuangan hanya jadi partai penghias demokrasi saja seperti jaman Orde Baru, maka kemenangan PDI Perjuangan harus dipertahankan," pungkas Jeje. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement