Hukum dan Kriminal

Dosen Unesa Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Kepada Mahasiswi

Minggu, 09 Januari 2022 - 14:40 | 74.42k
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: dok. TIMES Indonesia)
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kabar pelecahan seksual kampus perguruan tinggi kembali mencuat ke publik. Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) diduga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswanya. Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH Unesa) itu berinisial H.

Dari informasi yang diterima TIMES Indonesia, H telah melakukan pelecehan terhadap lima orang korban yang merupakan mahasiswanya.

Humas Unesa, Vinda Maya membenarkan kabar ini. Vinda mengatakan saat ini tim hukum Unesa tengah mengusut kasus ini agar kronologinya jelas.

"Kasus ini, sedang diusut tim Jurusan Hukum. Tim melakukan investigasi dan mengumpulkan bukti-bukti terhadap dugaan tindakan kekerasan seksual ini," ujarnya, Minggu (9/1/2022).

Vinda mengatakan bahwa Unesa akan menindak tegas segala bentuk kekerasan seksual yang ada di lingkungan kampus. Saat ini tim juga tengah membuka pengaduan atas kasus tersebut. 

"Tim sekarang juga membuka layanan pengaduan sebagai ruang bagi mahasiswa untuk bersuara. Biar ketika ada mahasiswi yang mengalami hal yang sama, bisa cepat ditindaklanjuti dan disikapi," tegasnya.

Untuk diketahui, akun instagram @dear_unesacatcallers mengunggah postingan tentang dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Dosen berinisial H terhadap korban berinisial A. Dalam postingan tersebut, dijelaskan bahwa kejadian itu bermula saat korban A melakukan bimbingan skripsi di sebuah ruang dilantai 2 gedung K1 yang pada 2020 merupakan gedung jurusan Hukum.

"Bimbingan berjalan seperti biasa. Dengan diskusi dan tanya jawab. Tetapi nampaknya H memanfaatkan situasi yang sepi untuk melancarkan aksinya," tulisnya.

H lalu mengatakan bahwa korban cantik dan mendekati korban lalu mencium A. Usai kejadian itu, selalu merasa ketakutan jika harus bimbingan skripsi, padahal dia harus menyelesaikan skripsi.

Dalam unggahan tersebut juga dijelaskan, terduga pelaku pelecehan seksual itu juga sering menelepon korban melalui panggilan video WhatsApp. Dengan sekuat hati korban mengabaikan panggilan tersebut. Disini, korban A merasa takut dan bingung, disatu sisi A harus menyelesaikan skripsinya, disisi lain, dia takut bertemu H. Korban juga merasa malu terhadap dosen dan teman-temannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES