UB Launching Gerakan Sahabat Mendengar untuk Wadah Curhat Mahasiswa

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) punya cara unik untuk memberi wadah curhat mahasiswa. Namanya adalah Gerakan Sahabat Mendengar yang baru saja diluncurkan saat Talkshow Kesehatan Mental secara hybrid di Fakultas Ilmu Komputer UB, Sabtu (8/1/2022).

Peluncuran gerakan Sahabat Mendengar ini dalam rangka Dies Natalis ke-59 Universitas Brawijaya. Secara umum, gerakan Sahabat Mendengar terbentuk merespon insiden bunuh diri mahasiswi UB beberapa waktu lalu.

"Konsepnya, menyikapi kejadian insiden mahasiswa bunuh diri kemarin. Di UB merespon aturan pemerintah dan sudah ada peraturan rektor. Masing-masing fakultas ada unit layanan terpadu kekerasan seksual dan perundungan," kata Ketua Panitia Pelaksana Dr Herman Tolle.

Herman mengatakan, program ini membutuhkan peran mahasiswa sebagai volunteer. Dalam praktiknya, mereka akan dibekali pengetahuan psikologi secara umum untuk menjadi partner mahasiswa yang memiliki masalah.

"Harapannya mereka punya temen sharing meringankan beban," ujarnya.

Selanjutnya, hasil sharing tersebut akan dikoordinasikan kepada masing-masing unit layanan terpadu kekerasan seksual dan perundungan yang telah dimiliki fakultas.

Lalu, masing-masing unit akan berkonsultasi dengan bidang kemahasiswaan yang berada di bawah kendali Wakil Rektor 3.

"Kita menyiapkan volunteer yang lebih banyak agar mendengar keluhan mahasiswa dan menyediakan tempat agar mereka datang. Kita menyiapkan web portal yang masih proses. Ada Instagram juga," tukasnya.

Gerakan Sahabat Mendengar milik UB ini di bawah kerja sama IKA UB, FILKOM, dan bidang kemahasiswaan untuk memaksimalkan layanan curhat mahasiswa. Dies Natalis ke-59 Universitas Brawijaya ini berjalan semarak dimulai dengan trofeo sepak bola, Talkshow Kesehatan Mental dan temu alumni serta konser virtual. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement