Gaya Hidup

Keladi Banyak Diburu Pecinta Tanaman Hias, Begini Cara Budidayanya

Jumat, 07 Januari 2022 - 22:07 | 57.08k
Analis Laboratorium Kultur Jaringan dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Pemerintah Kota Yogyakarta, Anny Widi Astuti memperlihatkan hasil budidaya tanaman keladi dengan teknik kultur jaringan. (FOTO: Diskominfo Pemkot Yogyakarta)
Analis Laboratorium Kultur Jaringan dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Pemerintah Kota Yogyakarta, Anny Widi Astuti memperlihatkan hasil budidaya tanaman keladi dengan teknik kultur jaringan. (FOTO: Diskominfo Pemkot Yogyakarta)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak dua tahun lalu dan kebijakan kerja kantor dari rumah atau work from home (WFH) membuat pecinta tanaman hias bermunculan. Di antara tanaman hias yang banyak diincar pecinta tanaman adalah tumbuhan keladi. Motif daun yang warna-warni dan cantik membuat harga tanaman ini fantastis.

Banyaknya peminat tanaman hias keladi, Analis Laboratorium Kultur Jaringan dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Pemerintah Kota Yogyakarta, Anny Widi Astuti pun berbagi pengalaman, bagaimana mengembangkan budidaya tanaman keladi melalui kultur jaringan.

“Budidaya dengan teknik pengembangan kultur jaringan, hasil tanaman keladi dapat maksimal sekaligus menghemat biaya,” kata Anny, Jumat (7/1/2022).

Anny menerangkan, banyak keunggulan budidaya keladi dengan teknik kultur jaringan.

Sebab, teknik budidaya ini menggunakan bagian tanaman keladi seperti daun atau umbinya.

“Budidaya tanaman keladi dengan model kultur jaringan dapat menghasilkan benih keladi yang bagus dan berkualitas,” terang Anny.

Selain itu, teknik budidaya kultur jaringan akan menghasilkan kualitas benih yang seragam, hemat biaya, transportasi, dan bebas dari hama penyakit. Model budidaya ini dapat diterapkan pada keladi lokal maupun jenis keladi langka.

Dari pantauan di lapangan, memang ada tiga jenis tanaman yang menjadi favorit pecinta tanaman hias.

Yaitu, tanaman anggrek, keladi, dan aglonema.

Tiga jenis tanaman hias ini sering menjadi incaran penggemar tanaman di Yogyakarta.

“Harga tanaman keladi lokal sekitar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per tanaman. Sedangkan untuk tanaman keladi jenis langka harganya berkisar puluhan ribu bahkan sampai jutaan,” jelas Anny.

Menurutnya, tanaman keladi harganya dapat mencapai jutaan karena bentuk dan warna-warni sehingga terlihat indah dan cantik.

Ia berharap, pengembangan tanaman hias keladi ini dapat mendukung penghijauan di wilayah perkotaan. “Semoga, budidaya kultur jaringan ini nanti dapat menjadi media dan penemuan yang tepat untuk hasil yang maksimal,” harap Anny. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES