Kopi TIMES

Peran Pendidikan dan Tantangan Generasi Bangsa

Sabtu, 08 Januari 2022 - 01:38 | 102.01k
Wildan Mutaqin, Mahasiswa Administrasi Publik FISIP UMJ, Kader IMM FISIP UMJ.
Wildan Mutaqin, Mahasiswa Administrasi Publik FISIP UMJ, Kader IMM FISIP UMJ.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hari ini kita lihat bagaimana permasalahan-permasalahan yang terjadi di negeri ini sungguh sangatlah memprihatinkan, rasanya masalah-masalah yang terjadi negeri tidak pernah berakhir dan menemukan solusi sampai saat ini.

Hari ini rasanya kita hanya bisa berharap kepada para penerus generasi bangsa agar mereka mampu membawa perubahan untuk negeri ini menjadi lebih baik dengan segudang prestasi bukan dengan segudang permasalahan yang saat ini terjadi di negeri ini. Tugas kita hari ini hanyalah sebagai fasilitator yang harus membimbing mereka dengan sebaik baiknya agar mereka paham bahwa kehadiran merekalah yang menentukan masa depan negeri ini.

Pada dasarnya Indonesia punya peluang yang sangat besar untuk menjadi negara yang maju dan hebat, setidaknya di Asia. Indonesia memiliki potensi yang sangat bagus. Luas wilayah yang luas dan jumlah sumber daya manusia dan alam yang banyak merupakan modal yang sangat kuat untuk Indonesia menjadi negara yang maju.

Tantangannya, bagaimana Indonesia bisa atau mampu mengubah potensi menjadi kompetensi?

Untuk mengubahnya kita semua harus bisa memiliki komitmen yang sungguh-sungguh mulai dari sekarang agar perubahan-perubahan yang semakin baik terus terlihat, karena semuanya tidak bisa berjalan dengan instan karena memerlukan proses yang sangat panjang. Tapi, jika hari ini kita sudah memulainya maka 5 sampai 10 tahun ke depan kita akan merasakan dampak dari perubahan yang lebih baik.

Hari ini harapan kita adalah anak-anak bangsa yang harusi didik, diberikan pengetahuan agar mereka paham bagaiaman memposisikan diri sebagai anak generasi bangsa yang harus memiliki pemikiran, konsep dan gagasan yang hebat. Pemerintah harus serius memperhatikan anak-anak bangsa karena jika kita ingin melihat bangsa Indonesia bangkit di masa depan, perlu kita ingat bahwa masa depan Indonesia adalah milik mereka anak-anak bangsa buka milik orang dewasa yang sedang berkuasa.

Bagaimana Fungsi Pendidikan Untuk Menciptakan Generasi Bangsa?

Saat ini sekolah belum mampu membimbing anak-anak untuk berkreasi sesuai dengan ide, kemampuan, impian dan bakat anak-anaknya masing-masing. Buktinya sekarang kita lihat anak-anak Indonesia lebih suka tawuran, mabuk, bermain tanpa kenal waktu, maupun bermain gadget dengan berlebihan sehingga mereka lupa akan kewajiban mereka untuk belajar dan juga sebagai generasi penerus bangsa yang seharusnya sudah berfikir kedepan futuristik agar mampu memberikan formulasi yang sangat baik untuk negeri ini.

Kenapa alasannya karena sekolah hanya menyuguhkan metode pembelajaran yang membosankan untuk belajar karena metode pembelajaran yang kurang menyenangkan, sehingga anak-anak mudah bosan dan malas dengan metode pembelajaran yang saat ini di laksanakan, tapi kita di tuntut untuk sekolah bila perlu sampai sarjana.

Padahal hari ini yang kita lihat adalah sebenarnya negeri ini bukanlah kekurangan orang berintelektual, banyak sekali di negeri ini orang-orang yang berintelektual saking pintarnya orang ini, dia rela mengambil hak-hak rakyatnya yang tidak seharusnya diambil.

Hancurnya Indonesia saat ini bukanlah karena orang Indonesia sekolahnya rendah, tapi karena moralnya yang rendah, negeri ini kekurangan orang jujur, negeri ini kekurangan orang-orang baik yang peduli terhadap hak rakyatnya.

Hadirnya lembaga pendidikan belum mampu menciptakan para generasi bangsa yang baik, jujur serta bermoral tinggi. Masih banyak kasus-kasus kenakalan remaja yang terjadi di negeri ini padahal mereka adalah seorang yang sedang menempuh pendidikan di negeri ini, rupanya hadirnya lembaga pendidikan hanya fokus kepada intelektualnya saja sehingga mereka lupa bahwa negeri ini kekurangan orang-orang yang bermoral.

Bisa kita lihat hari ini kenakalan-kenakalan remaja masih besar presentasinya di Indonesia, di mana peran lembaga pendidikan sebagai lembaga untuk mendidik anak-anak bangsa?

Apakah mereka lupa bahwa kita sebagai orang tua sudah mempercayai sepenuhnya anak-anak kita untuk di didik di lembaga pendidikan agar nantinya bisa menjadi para penerus generasi bangsa yang baik, cerdas serta bermoral.

Melihat kenyataan di atas, sudah saatnya kita pihak-pihak yang peduli dengan kompeten pendidikan anak-anak bangsa harus segera menemukan solusinya sebelum masalah ini berlarut tak berkesudahan.

Karena bagaimanapun kita harus bisa menyelamatkan generasi masa depan Indonesia. Mari kita selamatkan anak-anak Indonesia dari kemunafikan dan kehancuran moral.

Kita ceritakan kepada anak-anak para penerus generasi bangsa Indonesia bahwa negeri ini harus bekerja keras untuk merdeka, kita ceritakan tentang koruptor-koruptor yang menjarah uang rakyat miliaran bahkan triliunan demi kepentingannya, kita ceritakan mafia-mafia yang memakan hak-hak rakyatnya, jika itu kita lakukan niscaya anak-anak akan semakin mengerti tentang Indonesia dengan segudang permasalahanya, dan semoga saja mereka-mereka akan bercita-cita ingin menjadi pahlawan dan pemimpin yang mau membangun negerinya dengan jujur dan rela berkorban untuk bangsanya.

***

*) Oleh: Wildan Mutaqin, Mahasiswa Administrasi Publik FISIP UMJ, Kader IMM FISIP UMJ.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES