TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta kepada seluruh masyarakat di seluruh dunia, agar tidak meremehkan penyebaran Omicron.
Dia mengajak semua Satgas Covid-19 di masing-masing negara memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya, adalah menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan ikut vaksinasi sesuai aturan pemerintah.
Tedros menegaskan, sudah ikut vaksinasi tidak bisa dijadikan alasan untuk meremehkan keberadaan Omicron. Apalagi saat ini tim WHO sedang berlangsung melalui penelitian serta mitigasi penyebaran Omicron di laboratorium khusus.
“Meskipun Omicron tampaknya tidak terlalu parah dibandingkan Delta, terutama pada mereka yang divaksinasi, itu tidak berarti itu harus dikategorikan sebagai ringan,” kata Tedros dikutip dari CNA oleh TIMES Indonesia di Jakarta, Jumat (7/1/2022).
Ia menjelaskan studi awal menunjukkan ada penurunan risiko rawat inap dari varian Omicron yang pertama kali diidentifikasi di Afrika selatan dan Hong Kong pada November dibandingkan dengan Delta. WHO juga memberikan fakta lain terkait keberadaan Omicron yang menyebutkan hasil studi menunjukkan Omicron lebih ganas menyerang terhadap kaum lebih muda daripada orang yang lebih tua dan lansia.
“Tampaknya juga ada penurunan risiko keparahan pada orang yang lebih muda dan lebih tua. Oleh karena itu, tolong keberadaan virus ini jangan dianggap remeh. Minimal setiap negara memiliki mitigasi sendiri agar penyebarannya terhambat," tandas Tedros Adhanom Ghebreyesus. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
