Pendidikan

Memandang Pesatnya Pendidikan di Pesantren Abu Hurairah Mataram

Jumat, 07 Januari 2022 - 10:01 | 234.07k
Zaenudin, Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang
Zaenudin, Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Pondok pesantren merupakan salah satu bentuk dunia pendidikan dalam bidang Agama Islam yang masih populer sampai saat ini. Walaupun pondok pesantren banyak yang mengatakan sudah ada sejak jaman dahulu, namun mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Tidak terkecuali pada pondok pesantern Abu Hurairah yang ada di Mataram Nusa Tenggara Barat. Pondok pesantren yang berdiri pada tahun 2002 ini tergolong relatif masih beusia muda, namun mengalami kemajuan yang sangat pesat baik secara kualitas dan kuantitas.

Pondok pesantren beridiologi keagamaan Islam berpaham salafi yang secara umuum pemahaman fikih dan metode dakwahnya berbeda dengan pemahaman, cara masyarakat Nusa Tenggara pada umumnya dan masyarakat Lombok khususnya yang didominasi oleh tiga organisasi keislaman, yaitu Nahdhatul Ulama (NU), Nahdhatul Wathan (NW) dan Muhammadiyah.

Melihat akan perbedaan dan pesatnya perkembangan pondok pesantren tersebut membuat Zaenudin yang merupakan salah satu mahasiswa program studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang menjadika pesantren Abu Hurairah ini sebagai objek penelitian disertasinya.

Penelitian yang berfokus mengungkap akan dinamika pemikiran, bentuk dan makna akan inovasi yang diciptakan pesantren tersebut akan diujikan dalam Ujian Promosi Doktor pada Ju’mat, 7 Januari 2021.

Zaenudin mengugkapkan dalam disertasinya bahwa  tahun 1995 berdiri sebuah yayasan al-Hunafa’ bertempat di jantung kota Mataram  jalan Soromandi no 1A Lawata Kelurahan Dasan Agung Baru, Kecamatan Mataram yang bergerak dalam bidang dakwah dan social budaya.

Kemudian yayasan tersebut mendirikan pondok pesantren Abu Hurairah pada tahun 2002 dengan visi mewujudkan generasi tangguh dan utuh dengan berwawasan agama, ilmu pengetahuan dan  teknologi yang berlandaskan pada ajaran agama Islam yang benar dan murni.

Dinamika pemikiran pendidikan Islam di pondok pesantren Abu Hurairah Mataram bersifat perenial esensialis salafi dengan mengembangkan pola khalaqoh membahas tentang syari’at, bid’ah, khurafat, dan tahayyul dengan tujuan meluruskan pemikiran dan akidah jamaah berdasarkan al-Qur’an dan Hadits yang shohih.

Perkembangan berikutnya para aktor dalam pesantren tersebut mendirikan lembaga pendidikan formal bernaung pada Kementrian Agama Islam Republik Indonesia, dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan berupaya memahami ajaran-ajaran agama Islam secara kontekstual akan tetapi pada ranah-ranah tertentu tetap secara tekstualis.

Hal ini yang akhirnya membuat Zaenudin mengkategorikanya sebagai tipologi pemkiran pendidika Islam yang bersifat semi modernis.

Bentuk-bentuk inovasi pendidikan di pondok pesantren Abu Hurairah Mataram berdasrkan hasil temuan, observasi, analisis data lapangan bahwa secara defakto pondok pesantren tersebut merupakan pondok pesantren salafi, pada awal berdirinya bersifat tekstualis salafi dan pada perkembangannya mengadopsi pemikiran pendidikan Islam modern untuk menjawab tantangan zaman dengan tetap berpedoman pada khazanah intelektual muslim klasik, maka model pemikirannya ”neo modernism”.

Dengan demikan lahir inovasi-inovasi pendidikan pesantren, seperti penghargaan terhadap akal, ilmu pengetahuan, nasionalisme, mencetak ulama yang intelek, mencetak kaderisasi beridiologi salafi dan dakwah, pendidikan pesantren untuk kerja,terselenggaranya pendidikan Islam terpadu, kurikulum pendidikan Islam terpadu, proses pembeajaran Islam terpadu, fasilitas dan biaya terpadu, keterpaduan tujuan dan jenjang pendidikan Islam terpadu, keterpaduan keilmuan umum dan agama, keterpaduan manajemen pendidikan Islam, terbitnya majaah pendidikan keagamaan Islam, terselenggaranya festival tahunan pendidikan keagamaan Islam, sarana prasarana yang modern.

Makna inovasi pendidikan pesantren merupakan sebuah konsep pembaharuan, modernisasi yang didasari oleh ide-ide, barang, metode, system yang dianggap baru atau dirasakan baru oleh seseorang atau sekelompok orang yang tidak bertentangan dengan syariat Islam sebagai solusi terhadap problematika pesantren baik yang terkait dengan inpra struktur, system pesantren, kurikulum, sarana prasarana, manajemen, dan lainaya dalam rangka memberikan yang terbaik pada peserta didik untuk dapat menjalankan peranan, penguasaan ilmu pengetahuan, ajaran-ajaran Islam serta dapat menjalankannya.

Makna inovasi bagi para aktor pesantren Abu Hurairah Mataram adalah melakukan pembenahan dalam artian melakukan modernisasi pedidikan Islam untuk bisa berdialog dengan zaman,  inovasi-inovasi pendidikan merupakan keharusan dan langkah yang harus ditempuh agar selaras dengan maksud dan tujuan diciptakannya manusia, yaitu beribadah hanya pada Allah.Dengan demkian perubahan social dan modernisai pendidkan dipandang sebagai akumulasi terpadu antara normanitas Islam dan historisitas manusia dan sebagian ummat Islam mengalami kesenjangan ortodoksi dan ortopraksis dalam kehidupan bermasyarakat.

Makna inovasi bagi para aktor pesantren Abu Hurairah Mataram merupakan sebuah kesadaran yang tinggi untuk melakukan sebuah pembahruan, modernisasi pendidikan bersendikan agama untuk terwujudnya visi misi pesantren. Dengan melakukan inovasi-inovasi pendidikan dipesantren, maka terwujud sebuah keinginan utuk memperlihatkan identitas diri, perubahan gaya pendidikan, pengaruh teknologi dan perasaan ikut mode sebagai eksistensi pesantren dan keinginan yang kuat bahwa pondok pesantren menjadi pendidikan alternatif bangsa Indonesia khususnya ummat Islam dewasa ini.

Zaenudin menyadari bahwa penelitian ini masih belum sepenuhnya sempurna sehingga ia berharap bahwa studi tentang inovasi pendidikan di pesantren bisa dilanjutkan dengan memperdalam aspek inovasi manajemen pesantren Abu Hurairah Mataram. Hal ini penting karena pesantren tersebut berbeda manajemen dengan pesantren pada umumnya. (*)

 

*) Oleh Zaenudin, Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES