Pemerintahan

Kendalikan Covid-19 Varian Omicron, Menko Perekonomian RI: Pemerintah Tingkatkan Sinergi

Kamis, 06 Januari 2022 - 21:07 | 35.88k
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto turut menghadiri peluncuran Aplikasi Monitoring Karantina Presisi yang diinisiasi oleh Polri di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, (6/1/2022).(Foto: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto turut menghadiri peluncuran Aplikasi Monitoring Karantina Presisi yang diinisiasi oleh Polri di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, (6/1/2022).(Foto: Kemenko Perekonomian for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANTEN – Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah meningkatkan sinergi dengan stakeholders untuk mencegah serta mengendalikan penularan Covid-19 varian Omicron.

Sinergisme yang diperkuat di antaranya antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, dan SDM kesehatan serta sekaligus menyamakan persepsi dalam penatalaksanaaan pasien konfirmasi positif Covid-19.

Menko Airlangga mengatakan, secara umum penyebaran kasus Covid-19 saat ini sudah terkendali yang ditandai dengan melandainya perkembangan kasus positif.

“Angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia yakni 0,98, dan angka Rt semua pulau berada di bawah 1 (laju penularan terkendali). Namun, perlu diwaspadai sedikit kenaikan laju reproduksi,” tutur Airlangga dalam keterangannya, Kamis (6/1/2021).

Airlangga menyebutkan,  berdasarkan informasi dari WHO dalam Enhancing readiness for Omicron (B.1.1.529): Technical Brief and Priority Actions for Member States pada tanggal 23 Desember 2021, diketahui bahwa varian Omicron dari Covid-19 ini memiliki karakteristik penularan yang lebih cepat daripada varian Delta pada negara-negara yang telah mengalami transmisi komunitas.

Sejak ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, kini varian Omicron telah terdeteksi di lebih dari 110 negara dan diperkirakan akan terus meluas. Di level nasional, pergerakan Omicron juga terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.

Berdasarkan update kasus konfirmasi varian Omicron, Kementerian Kesehatan mencatat ada 92 kasus konfirmasi baru pada 4 Januari 2021, sehingga total kasus varian Omicron menjadi 254 kasus terdiri dari 239 kasus dari pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus transmisi lokal.

Dalam konteks sinergisme Pemerintah dengan seluruh stakeholders, Menko Perekonomian RI bersama sejumlah menteri lainnya, menghadiri acara peluncuran Aplikasi Monitoring Karantina Presisi di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten, Kamis (6/01).

Dalam peluncuran aplikasi yang dilakukan langsung oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia tersebut, turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Menteri Kesehatan, Kepala BIN, dan Kepala Staf Umum TNI.

Aplikasi Monitoring Karantina Presisi tersebut merupakan aplikasi yang diinisiasi oleh Polri sebagai salah satu bentuk dukungan nyata dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19 dan aplikasi ini juga telah terintegrasi dengan data dari Kementerian Kesehatan dan Kemenkumham.

Peluncuran aplikasi ini merupakan bentuk tindak lanjut pengawasan terhadap para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) untuk menjalani karantina sesuai dengan aturan yang berlaku.

Melalui aplikasi ini, petugas dapat memantau pelaksanaan karantina yang dilakukan para PPLN mulai dari proses awal pengurusan karantina hingga selesai.

“Ke depannya, melalui pemanfaatan aplikasi ini diharapkan tidak terjadi lagi pelanggaran yang berkaitan dengan karantina,” tegas Menko Perekonomian RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES