Ekonomi

Keren, UMKM Indramayu Ini Sulap Hama Menjadi Makanan Berdaya Jual Tinggi

Selasa, 04 Januari 2022 - 11:00 | 78.41k
Rosidah saat mempromosikan produknya kepada Bupati Indramayu.(Foto: Rosidah for TIMES Indonesia)
Rosidah saat mempromosikan produknya kepada Bupati Indramayu.(Foto: Rosidah for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYUBaby crab atau bayi kepiting kerap menjadi hama bagi para nelayan, lantaran jaring ikan yang kerap rusak. Namun di tangan Rosidah, seorang ibu rumah tangga asal Indramayu, baby crab bisa menjadi produk olahan makanan yang mempunyai daya jual yang tinggi.

Rosidah mengolah baby crab tersebut menjadi makanan ringan yang diberi nama 'Berkah Laut'. Dari situ, Rosidah bisa mempunyai berbagai produk dari berbagai olahan ikan.

Rosidah menceritakan, usahanya tersebut berawal saat dirinya banyak mendengar keluhan-keluhan dari para nelayan di Indramayu, yang merasa dirugikan akibat ulah baby crab. Indramayu sendiri merupakan wilayah yang mempunyai potensi hasil kelautan, sehingga banyak yang berprofesi sebagai nelayan.

Karena itu, demi membantu para nelayan tersebut, Rosidah mencoba memanfaatkan baby crab yang menjadi hama tersebut, untuk bisa dijadikan olahan makanan.

UMKM-Indramayu-2.jpg

"Nelayan merasa terbantu dengan baby crab yang kita bersihkan, dan kita juga terbantu karena mendapatkan bahan makanan untuk bisa diolah," jelasnya, Selasa (4/12/2022).

Warga Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu ini menjelaskan, lewat produk Berkah Lautnya, secara tidak langsung juga ikut mengkampanyekan ajakan untuk gemar makan ikan, seperti yang tengah digencarkan oleh pemerintah. Karena, dalam baby crab kaya akan protein, mineral, omega, dan kolagen, yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh.

"Dengan dibantu ibu-ibu nelayan, saya membuat produk baby crab agar dapur bisa tetap ngebul," ujarnya.

UMKM-Indramayu-3.jpg

Untuk produk baby crab sendiri, lanjut wanita kelahiran Indramayu, 22 April 1992 tersebut, terdapat berbagai varian rasa. Produknya bahkan tidak hanya dijual di wilayah Indramayu saja, melainkan juga dijual hingga ke Jember, Sukabumi, Cipinang, Bandung, dan lain-lain, dengan skala orderan mencapai 50 kg dan 100 kg per kiriman.

"Kita juga menjual yang berangkatnya seperti udah direbus dan dikupas. Alhamdulillah banyak yang order dari luar kota," ungkapnya.

Baby crab hasil produksi Rosidah pun dibanderol dengan harga yang bervariasi, dimulai dari Rp 2.000, Rp 10.000, Rp 15.000, bahkan ada yang per kiloan. "Kami juga nyediain harga reseller, yang mau membantu memasarkan produk kami," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES