Cek Fakta Fakta atau Hoaks

CEK FAKTA: Fenomena Aphelion Sebabkan Cuaca Dingin dari 3 Januari sampai Agustus 2022

Senin, 03 Januari 2022 - 16:41 | 694.24k
Narasi yang beredar terkait fenonema aphelion yang akan terjadi dari 3 Januari sampai Agustus 2022.
Narasi yang beredar terkait fenonema aphelion yang akan terjadi dari 3 Januari sampai Agustus 2022.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar kabar mulai 3 Januari 2022 akan terjadi fenomena Aphelion yang berdampak pada cuaca dingin hingga Agustus 2022. Kabar tersebut beredar di media sosial melalui WhatsApp Group (WAG).

Dalam narasi yang beredar secara berantai itu disebutkan bahwa fenonema aphelion terjadi saat bumi berada pada jarak atau letak yang sangat jauh dari matahari. Kondisi tersebut menyebabkan hawa menjadi lebih dingin dari biasanya. Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk meningkatkan imun dengan meminum vitamin atau suplemen. 

Berikut narasi yang beredar:

Mulai pagi ini 3 Jan 2022 kita akan mengalami FENOMENA APHELION, 
dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari. 
Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya. 
Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus. 
Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya, 
Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak2 meminum Vitamin atau Suplemen agar imun kita kuat. 

 

Jarak Bumi ke Matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lebih jauh. 
Jadi hawa lebih dingin, dampaknya ke badan kurang enak karena ga' terbiasa dengan suhu ini,. 
Untuk itu jaga kondisi kesehatan kita agar tetap sehat dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa...
Semoga semua diberikan kesehatan…aamiin 

cek fakta Fenomena Aphelion 2Sumber: Tangkapan layar WhatsApp

Benarkah hal tersebut?

CEK FAKTA

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, kabar tentang fenomena Aphelion akan membuat cuaca dingin dari 3 Januari 2022 hingga Agustus 2022, tidak benar. Kabar tersebut merupakan hoaks lama yang beredar kembali.

Kabar tersebut pernah beredar pada tahun lalu, tepatnya pada Juli 2021. Tim Cek Fakta TIMES Indonesia pernah melakukan pemeriksaan atas klaim serupa. Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah hal tersebut.

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal mengatakan, terkait aphelion yang berdampak pada suhu udara saat malam, bahwa posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi (aphelion). 

Tapi, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan. Aphelion merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli. Menurutnya, fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun. 

cek fakta Fenomena Aphelion 3Sumber: [CEK FAKTA] Fenomena Aphelion, Cuaca Dingin hingga Agustus | TIMES Indonesia

Kami juga menelusuri dengan menggunakan mesin pencari Google dengan menggunakan kata kunci "fenomena aphelion", dan menemukan beragam artikel dari lembaga resmi maupun media arus utama yang memberitakan fenomena tersebut. Salah satunya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

LAPAN menyebutkan posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari tidak akan berpengaruh pada suhu maupun panas yang diterima bumi.

Menurut LAPAN, posisi bumi dengan titik terjauh dari matahari juga tidak mempengaruhi panas yang diterima bumi. Panas dari matahari akan terdistribusi ke seluruh bumi, dengan distribusi yang juga dipengaruhi pola angin.

cek fakta Fenomena Aphelion 4Sumber: Heboh Fenomena Aphelion, Ini Fakta dan Dampaknya bagi Bumi | LAPAN

KESIMPULAN

Hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, kabar tentang fenomena Aphelion akan membuat cuaca dingin dari 3 Januari 2022 hingga Agustus 2022, tidak benar. Kabar tersebut merupakan hoaks lama yang beredar kembali.

Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, klaim tersebut masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan). Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

---

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES