Najwa Shihab Mempertemukan Empat Kandidat Capres 2024

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di penghujung tahun 2021 sekaligus menyambut tahun baru 2022, Najwa Shihab mengundang lima tokoh muda yang digadang-gadang akan maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Mereka adalah Menteri BUMN RI Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedana, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kecuali Ganjar Pranowo, keempat tokoh muda lain hadir langsung ke studio Najwa Shihab.

"Waktu-waktu mendatang akan lebih riuh oleh berbagai urusan lama dan baru yang saling tumpang tindih. Suasana politik akan kian hangat seiring pemilu yang kian dekat," kata Najwa saat membuka dialog dikutip dari channel YouTube @Najwa Shihab, Senin 3 Januari 2022.

Dari dialog yang mengusung tema 'Guyub Akhir Tahun' tersebut, salah satu sesi yang ditampilkan keempat nara sumber adalah sesi siaran radio Najwa Shihab FM. Dalam sesi ini, keempat putra terbaik bangsa Indonesia tersebut saling melempar pertanyaan satu sama lain. Tentang apa saja.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, berkesempatan memanas-manasi ke Muhaimin Iskandar.  Apakah Ketum PKB yang juga Wakil Ketua DPR RI itu tidak ingin menanyakan seputar toilet pom bensin yang sempat ramai di media sosial setelah Menteri BUMN Erick Thohir melakukan sidak.

"Enggak mau nanya masalah toilet nih Mas Erick?," kata Kang Emil ke Cak Imin disambut celetukan bahwa toilet ini juga termasuk masalah bangsa.

Celetukan dipertegas Erick dengan ucapan bahwa masalah toilet sebenarnya sudah lewat masanya. Akan lebih baik, kata Erick, jika pembahasan pada isu terkini yaitu mengenai stadion di DKI Jakarta.

"Toilet udah lewat, yang lagi trend sekarang stadion," ujarnya seraya mengarahkan pembicaraannya ke Gubernur DKI Anies Baswedan

Pada akhirnya, tidak ada pembahasan seputar stadion maupun toilet. Kang Emil kemudian mengarahkan pembahasan dengan mendengarkan masukan, tanggapan hingga pertanyaan masyarakat. Pada sesi ini, dibacakan satu per satu pertanyaan masyarakat yang ditujukan ke semua nara sumber.

"Gimana cara yakinin mertua bahwa saya calon mantu yang pas. Soalnya saya agak minder dengan saingan-saingan saya? Soalnya kalau saya nabung dulu kayak bakal lama tuh ngumpulin buat modal nikahnya," kata Kang Emil membacakan pertanyaan salah satu pemirsa, Ujang Asep dari Jawa Barat.

Menteri BUMN lantas memberikan nasehat bahwa siapapun bisa berubah asalnya niatnya baik. Dengan terus berikhtiar dan niat yang tulus, Ujang Asep didoakan akan mendapatkan apa yang dicita-citakan. Tentunya dengan tetap berusaha dan berbuat sebaik mungkin, selanjutnya serahkan pada Yang Kuasa.

"Ujang Asep, kalau memang niatnya baik laksanakan dengan baik, bekerja dengan baik, yang namanya garis tangan kita tidak ada yang tahu," jelas Erick.

Anies Baswedan juga berkesempatan menanyakan kepada orang nomor satu di Kementerian BUMN. Kata dia, bagaimana Erick memberikan solusi kepada kaum milenial yang memiliki bakat rebahan akut berikut menghapus bakat alami itu.

Erick mengakui bahwa kaum rebahan memang menjadi suatu aktivitas yang paling sering dilakukan oleh anak muda. Namun dengan kemajuan zaman dan kecanggihan, kaum rebahan bisa tetap menghasilkan cuan. Dengan catatan, ada bakat dan kemampuan yang dimiliki.

"Yang suka rebahan cari pekerjaan yang sesuai dengan rebahannya, sekarang ini era digital, dengan rebahan aja bisa bikin uang itu game online bisa dapat uang sekarang," ucap Erick.

Tidak mau kalah karena mendapatkan beberapa pertanyaan, ia kemudian bertanya kepada Ganjar Pranowo yang tidak hadir langsung di studio dan bergabung melalui sambungan live video. Pertanyaannya sederhana, cowok mempunyai kebiasaan merapihkan rambut saat akan bertemu ceweknya.

"Itu cowok ya punya rambut, coba cowok botak, mau benerin apa dia, begitu Mas Erick," jawab Ganjar disambut tawa Cak Imin, Anies Baswedan, Kang Emil dan Erick Tohir.

Ganjar pun diminta menitipkan salam kepada pendengar radio yang sedang mendengar. Saat diberi kesempatan, Ganjar menyampaikan salam kepada warga Jawa Tengah.

"Buat para pendengar sekalian saya mau titip salam buat Bu Yayu, Bu Endang, Bu Tuti yang ada di Wonosobo, di Pekalongan, biasanya gitu ya kalau di desa-desa, selamat mudah-mudahan sudah masak dan bajunya sudah disetrika, serta sudah nyuci semuanya,” kata Ganjar.

Kang Emil mempertanyakan kenapa salam dikirim ke semua perempuan. Ganjar berucap bahwa salam itu sangat relevan karena di Bulan Desember ini merupakan Hari Ibu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement