TIMESINDONESIA, BATU – Kendati ada kenaikan kunjungan ke sejumlah obyek wisata di Kota Batu, namun tidak diikuti kenaikan tingkat hunian hotel di kota wisata ini.
Tingkat hunian hotel di Kota Batu masih berkisar antara 50 hingga 70 persen. Meningkatnya jumlah hunian hotel harusnya jumlah hunian hotel bisa melebihi jumlah diatas.
Minimnya jumlah wisatawan yang menginap di hotel ada beberapa sebab, salah satunya wisatawan yang hadir sebagian besar masih didominasi wisatawan yang berasal dari Jawa Timur.
Sehingga mereka memilih tidak menginap ketika berlibur di Kota Batu. Bahkan dari jumlah wisatawan yang menginap sebagian besar melakukan pemesanan di tempat alias tidak melakukan reservasi jauh hari.
"Rata-rata okupansi hotel berkisar 50 hingga 70 persen, belum bisa penuh. Sebagian besar melakukan walk in guest (pemesanan ditempat)," ujar Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi.
Kebanyakan wisatawan yang menginap melihat kondisi terlebih dahulu, baru mereka memutuskan untuk menginap di hotel pilihan mereka.
Selain itu, para tamu tidak berani memesan jauh hari karena masih melihat perkembangan kebijakan pemerintah terkait penerapan PPKM.
Sujud bersyukur keberadaan Kota Batu yang berada dalam kategori Level I menambah kepercayaan wisatawan untuk tetap tinggal di Kota Batu.
Selain itu, penerapan protokol kesehatan ketat yang diberlakukan hotel dan tempat wisata turut memberikan kontribusi terhadap kepercayaan wisatawan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |