Pendidikan

PPI-DPR RI Bahas Hambatan Masuknya Mahasiwa Indonesia ke Jepang

Jumat, 31 Desember 2021 - 05:19 | 59.28k
Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Tri Purnajaya saat membuka audiensi antara DPR RI dengan KBRI Tokyo di Jepang.(FOTO : PPI for TIMES Indonesia)Penyampaian aspirasi mahasiswa Indonesia serta sikap pihak KBRI Indonesia di Jepang.
Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Tri Purnajaya saat membuka audiensi antara DPR RI dengan KBRI Tokyo di Jepang.(FOTO : PPI for TIMES Indonesia)Penyampaian aspirasi mahasiswa Indonesia serta sikap pihak KBRI Indonesia di Jepang.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hambatan masuknya pelajar Indonesia ke Jepang akibat penutupan perbatasan pada 29 Desember 2021 menjadi topik utama bahasan yang digelar PPI Jepang saat beraudiensi dengan DPR RI dan KBRI Tokyo di Indonesia.

Acara itu diikuti secara daring antara Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, Kenji Kanasugi, Konselor Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Wakabayashi Takahiro, Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Tri Purnajaya, dan Atdikbud Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Prof. Yusli Wardiatno.

Acara yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini bertujuan untuk mengangkat kekhawatiran dan isu-isu yang dihadapi oleh mahasiswa Indonesia yang terhambat keberangkatannya ke Jepang.

Isu itu antara lain penangguhan biaya bulanan beasiswa, ketidakmampuan menggunakan laboratorium untuk penelitian, dan kurangnya informasi resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, serta Teknologi Jepang mengenai perkembangan situasi penutupan perbatasan Jepang.

Ketua Departemen Pusat Pergerakan PPI Jepang, Feri Fahrianto mengungkapkan bahwa ada kemungkinan lebih dari 100 responden tidak bisa merasakan studi di Jepang secara langsung sampai dengan kelulusan.

Ada beberapa masalah utama yang dihadapi diantaranya adalah terbatasnya efektivitas belajar, tidak adanya kelas daring di beberapa universitas, diperpanjangnya masa studi, keterbatasan fasilitas seperti internet, hambatan dalam perkembangan penelitian, serta dampak negatif pada kesehatan mental.

Menanggapi hal ini, Konselor Wakabayashi Takahiro menyatakan bahwa Kedutaan Besar Jepang di Indonesia telah secara proaktif mendorong Pemerintah Jepang untuk membuka perbatasan bagi mahasiswa.

Ini, lanjut Konselor Takahiro karena banyaknya mahasiswa Indonesia yang studi di Jepang, membuat dampak negatif atas penutupan perbatasan ditambah pandemi cukup besar.

Pihaknya berkomitmen untuk menyampaikan masalah dan kekhawatiran yang dimiliki mahasiswa Indonesia yang belum bisa berangkat ke Jepang ini ke pemerintah pusat di Jepang meskipun mencari solusi untuk permasalahan ini tidak akan mudah.

Tri-Purnajaya-2.jpg

Menyikapi hal itu, Konjen RI di Osaka, Diana Sutikno, dan Wakil Duta Besar, Tri Purnajaya menyatakan KBRI telah mencatat segala kekhawatiran dan kesulitan yang dihadapi para mahasiswa Indonesia yang belum bisa berangkat ke Jepang dan mengharapkan keleluasaan yang lebih besar terutama bagi mahasiswa.

Atdikbud Kedutaan Besar RI untuk Jepang, Yusli Wardiatno juga menekankan pentingnya interaksi langsung dalam proses dan pendidikan serta kesehatan mental mahasiswa Indonesia yang belum bisa ke Jepang, dan ia memohon Pemerintah Jepang untuk memperhatikan hal-hal ini.

Pada kegiatan ini, juga diselenggarakan sesi tanya jawab kepada para mahasiswa Indonesia itu untuk mengungkapkan masalah-masalah yang dihadapi mereka.

Terutama pentingnya kepastian pembukaan perbatasan bagi mahasiswa Indonesia serta keberlanjutan proses pemberangkatan, dan perbaikan penyampaian informasi terkait penutupan pembatasan Jepang.

Diakhir sesi itu semua pihak mengharapkan setiap mahasiswa Indonesia yang belum bisa berangkat ke Jepang dapat segera merasakan pendidikan secara langsung di Jepang dan membaiknya situasi pandemi yang sedang melanda dunia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES