Kopi TIMES

Interpensi Simbol Komunikasi pada Kelompok Siswa Melalui Media Whatsapp Grup

Jumat, 31 Desember 2021 - 07:55 | 102.94k
Mohamad Jasuli, Mahasiswa program studi Doktor Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Mohamad Jasuli, Mahasiswa program studi Doktor Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Dinamika komunikasi suatu entitas urgen yang berhubungan erat dengan pola interaksi dan tindakan sosial dengan segala kompleksitasnya yang berhubungan dengan kebutuhan dan kepentingan setiap individu. Komunikasi yang dilakukan seorang individu dan atau masyarakat secara paradigmatik senantiasa mengikuti tren yang searah dengan kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sistem informasi dan telekomunikasi sesuai zamannya. Trend komunikasi ini dapat dilihat dari maraknya media sosial dalam hal ini whatsApp group (WAG) yang digandrungi oleh para remaja yang termasuk dalam kategori kelompok teman sebaya (peer group) yang berstatus sebagai pelajar dan atau siswa pada satuan pendidikan dan atau persekolahan

WAG dalam penggunaannya memiliki tingkat kepraktisan tersendiri bagi para anggotanya, termasuk dalam komunikasi menggunakan symbol-simbol yang ada dan memiliki ciri khas serta karekter tersendiri yang bersifat unik atas keberadaan dan atau eksistensi suratu kelompok. Tertarik akan pemaknaan dari penggunaan simbol-simbol komunikasi tersebut membuat Mohamad Jasuli, Mahasiswa program studi Doktor Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang mengangkat topik tersebut menjadi penelitian disertasinya. Penelitian yang berfokus pada mendeskripsikan entitas dan interpretasi dari simbol komunikasi pada kelompok WAG ini dilakukan dengan menjadikan kelompok WAG bernama Marvel Grade yang merupakan sebuah kelompok siswa SMA Al Falah Sumber Gayam Pamekasan, Jawa Timur.

Dikonfimasi alasan mengapa mengambil penelitian ini, Jasuli mengungkapkan bahwa penelitian ini ia harapkan dapat memberikan masukan yang bersifat kontributif dalam pengembangan ilmu pengetahuan baik berupa dukungan terhadap teori yang sudah ada maupun kemungkinan akan munculnya teori baru nantinya. 

Kelompok Marvel grade dalam media sosial lahir atas dasar sebuah proses kesepakatan dalam rangka memfasilitasi kebutuhan sekolah. Di dalam melakukan interaksi dan komunikasi tidak lepas dari penggunaan simbol-simbol sebagi pengantar dalam komunikasi. Makna akan muncul sesuai dengan perkembangan interaksi sosial. Entitas Simbol dalam komunikasi sejatinya sebagai suatu aspek esensial yang bersifat instrumental yang lahir dari sebuah proses kesepakatan (consensus) yang dimanefestasikan dalam bentuk kesadaran kolektif (collectivities consciousness).

Keunikan yang nampak dalam komunikasi kelompok Marvel Grade jasuli jelaskan seperti adanya penggunaan kosa- kata- kosa kata yang digunakan dalam komunikasi tersebut seperti :   , Teman teman ada pengumuman untuk kelas Xii, Pngumumann apaa cii, Ap ci?, mau tau apa mau tau aja?, yang lain mana ni?, Tdung paleng kig ci, mksdx, hemmzt yyyyyyy, “Kalo sudah masuk ke grup semua nanti tak saya kabarin”, “Wonk yg lain a pda gak on ci”, “Bdeh apa kankk”. “Keunikan-keunikan tersebut jika ditinjau secara sosiologis pasti memiliki pemaknaan dan Interpretasi yang secara tidak sadar mereka gunakan namun punya penegasan tersendiri” ujarnya.

Berdasarkan hasil temuannya di lapangan bahwa entitas simbol komunikasi pada WAG ini memiliki pola makna sebagai dimana simbol sebagai trent komunikasi,sSimbol sebagai pola Kebiasaan dalam komunikasi, simbol sebagai instrument pencapaian harmonisasi dalam komunikasi, simbol sebagai bentuk eskpresi dalam komunikasi, simbol sebagai bentuk pemahaman dalam komunikasi, simbol sebagai pengungkapan kedirian dalam komunikasi, simbol sebagai bentuk ekspresi kedaerahan.

Sementara interpretasi simbol kelompok yang ada pada WAG ini memiliki pola makna yang tersendiri dari masing-masing anggota. Simbol komunikasi yang digunakan dalam kelompok Marvel Grade di media sosial memiliki interpretasi dan pola makna seperti penggunaan simbol “ ” memiliki makna sapaan akrab; “Bedeh Apa cii?  ”  memiliki makna kalimat sensasional yang diikuti dengan rasa terkejut untuk menarik respon teman-teman yang lain. Berdasarkan temuan di lapangan apabila penelitian ini dibandingkan dengan penelitian terdahulu, Jasuli menjelaskan penelitiannya memiliki kesamaan yaitu merupakan komunikasi yang berupa simbol-simbol atau bahasa nonverbal sedangkan perbedaanya pada penelitian ini terletak pada makna simbol yang memiliki makna khusus dalam komunikasi sehari-hari.

Para individu menggunakan simbol-simbol dalam komunikasi dapat berupa kata-kata, kalimat, dan atau bahasa atau simbol yang lahir dari pikiran (mind) sebagai representasi dari kedirian (self) masing-masing individu yang terlibat dalam komunikasi.  Proses sosial terjadi secara terus menerus dan bersifat simultan dalam bentuk pranata sosial (social institusion) dan atau masyarakat (society) sebagaimana yang terjadi dalam kelompok Marvel Grade pada Siswa SMA Al Falah Pamekasan Jawa Timur.

Melalui penelitian ini jasuli menyatakan bahwa penelitiannya ini sejalan dengan dan menerima terhadap teori intraksionisme simbolikmenurut pendapat “George Herbert Mead” yang penekananya pada simbol dan interaksi, Serta searah dan menerima atas teori terhadap teori interaksionisme simbolik menurut pendapat “George Herbert Mead”.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES