Ekonomi

Keuletan Kimin, Pedagang Permainan Tradisional Berbahan Bambu di Kota Blora

Rabu, 29 Desember 2021 - 10:03 | 150.70k
Kimin salah satu pedagang permainan tradisional yang mangkal di halaman pusat perbelanjaan Kota Blora. (Foto: Firmansyah/TIMES indonesia) 
Kimin salah satu pedagang permainan tradisional yang mangkal di halaman pusat perbelanjaan Kota Blora. (Foto: Firmansyah/TIMES indonesia) 

TIMESINDONESIA, BLORA – Membanjirnya permainan modern yang berbasis teknologi dan internet, kini banyak digemari anak-anak. Meski demikian, ternyata masih ada penjual yang menjajakan permainan tradisional, di tengah serbuan permainan modern. 

Dialah Kimin salah satu pedagang permainan tradisional, yang biasanya mangkal di halaman pusat perbelanjaan Kota Blora. Kimin mengaku sudah 8 tahun menekuni berjualan permainan tradisional berbahan bambu tersebut. 

"Jualan mainan ini sudah 8 tahun, dulu pernah mangkal di Bojonegoro, Jawa Timur, lalu sempat pindah di Rembang, dan 2 tahun terakhir jualan di halaman Mall Luwes Blora," ucap pria yang kini berusia 30 tahun kepada TIMES Indonesia.

Perantau asal Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah ini pun menjelaskan apa saja jenis mainan tradisional berbahan bambu yang dijajakannya.

KImin aSejumlah permainan tradisional berbahan bambu yang dijual Kimin.(Foto: Firmansyah/TIMES indonesia)

"Ini Othok-othok, Gangsingan, suitan atau sempritan, klonthong dan seruling. Harganya antara 10 ribu sampe 20 Ribu. Untuk jenis klonthong besar itu harganya 40 ribu," ucapnya.

Kimin mengaku tak mengambil untung besar dari tiap dagangan yang terjual. Baginya asal sudah dapat untung meskipun sedikit, sudah disyukuri nya. 

"Harga tak jadi soal, asal dirasa sudah dapat untung antara 3 sampai 5 ribu peritem, mainan tersebut saya lepas untuk pembeli, apalagi kalau lihat anak anak senang saja sudah ikut bahagia," imbuhnya. 

Pria yang mudik 2 minggu sekali menjenguk anak istri di Wonogiri ini mengaku, profesi yang ditekuninya ini mengikuti ayahnya. Sama sama jualan mainan di halaman mall, namun menjajakannya di lain kabupaten.

"Rata-rata sebulan untung 2 juta. Barang yang habis, dikulak lagi dipengrajin Jogja," ucap pria beranak satu yang sehari hari tidur di emperan toko untuk menghemat biaya pengeluaran.

KImin bSejumlah permainan tradisional berbahan bambu yang dijual Kimin.(Foto: Firmansyah/TIMES indonesia)

Kimin yang menggunakan moda transportasi Bis ketika merantau dan mudik ini, mengaku bahwa memperingati Natal dan Tahun Baru kali ini sedikit berbeda. 

 "Penjualan kali ini agak sepi, kalau dibandingkan perayaan Natal dan Tahun Baru tahun 2020. Mungkin yang liburan mudik jarang kali ya," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES