Politik

Ini Kata Pengamat Jika Ridwan Kamil Tidak Putuskan Masuk Parpol

Senin, 27 Desember 2021 - 23:42 | 51.68k
Guru Besar UNPAD Bidang Keamanan Dalam Negeri, Prof Muradi saat diskusi Outlook Politik Indonesia 2022 di Bandung, Senin (27/12/21). (Foto: Arif/TIMES Indonesia)
Guru Besar UNPAD Bidang Keamanan Dalam Negeri, Prof Muradi saat diskusi Outlook Politik Indonesia 2022 di Bandung, Senin (27/12/21). (Foto: Arif/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga kini belum secara tegas menyatakan akan maju Pilpres 2024. Sejauh ini pengamaat menilai Ridwan Kamil belum secara terbuka atau berani menyatakan masuk partai politik.

Hal ini diprediksi mewarnai situasi politik nasional tahun 2022, seperti diskusi yang digelar dengan tema Outlook Politik Indonesia 2022.

Pengamat Politik yang juga Guru Besar UNPAD Bidang Keamanan Dalam Negeri, Prof Muradi memprediksi situasi politik nasional akan mulai ramai di pertengahan tahun 2022.

"Sekitar Juli September 2022 mulai menghangat prediksi saya," papar Prof Muradi usai diskusi Outlook Politik Indonesia tahun 2022 di Bandung, Senin (27/12/21).

Terkait langkah Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Prof Muradi menilai jika Ridwan tidak gerak cepat memutuskan masuk partai, maka grade-nya akan turun.

"Grade turun dari capres ke cawapres. Saya prediksi akan menguat sekitar September 2022. Karena RK jabatannya habis September 2023. Sehingga proses politik sudah mulai 9 bulan ke belakang atau sebelumnya," ungkap Muradi.

Maka point-nya 2022 ini, kata Muradi, harus memutuskan apakah RK maju atau kembali ke Jabar.

"Dugaan saya RK ini akan maju di Jakarta. Jakarta itu punya karakter RK banget. Administrasi pemerintahan yang baik, ini buat jumping dulu atau 2029 nanti majunya," papar Prof Muradi.

Di Jabar sendiri RK, menurutnya dipastikan RK tidak akan maju kembali. "Jadi. nanti paling tidak pertengahan 2022, RK akan memutuskan maju apa berhenti," kata dia.

Karena itu Muradi menilai langkah Ridwan Kamil di Pilpres, tergantung keputusan RK masuk partai. "RK ini apakah mau melakukan negoisasi dengan partai, yang notabene bukan kader. Ini kelemahannya bukan kader partai, akan dicurigai internal partai, Ridwan Kamil harus dari hari ini memutuskan apakah akan masuk partai atau tidak," bebera Muradi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES