Pendidikan

Riset Universitas Ma Chung: Mahasiswa Hanya Familiar dengan Dua Kegiatan MBKM

Senin, 27 Desember 2021 - 19:28 | 45.03k
Ketua Tim Peneliti Implementasi MBKM di Universitas Ma Chung Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc saat ditemui awak media. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Ketua Tim Peneliti Implementasi MBKM di Universitas Ma Chung Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc saat ditemui awak media. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Tim peneliti dari Universitas Ma Chung memaparkan sebagian besar mahasiswa hanya mengetahui dua jenis kegiatan dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Peneliti Implementasi MBKM di Universitas Ma Chung Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc saat Diseminasi Hasil Penelitian Kebijakan MBKM pada Senin (27/12/2021) di Hotel Savana Kota Malang.

"Kita bersemangat tapi tidak semua mahasiswa tahu apa itu MBKM. Padahah MBKM meliputi delapan kegiatan besar sekarang ditambah bela negara, jadi sembilan. Jangankan mahasiswa, staf juga banyak yang belum paham," katanya.

Pria yang juga Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama ini menjelaskan, melalui Program MBKM mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih kegiatan selama satu semester di luar program studinya. Mayoritas mahasiswa hanya familier dengan dua jenis kegiatan MBKM, yakni magang dan pertukaran mahasiswa.

Padahal, ada sembilan jenis kegiatan yakni Pertukaran Pelajar, Magang/Praktik Kerja, Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan, Penelitian/Riset, Proyek Kemanusiaan, Kegiatan Wirausaha, Studi/Proyek Independen, Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik dan Bela Negara.

Ia menyatakan, ada sekitar 1.336 mahasiswa yang menjadi objek penelitian dengan 22 pertanyaan. 51 persen menyatakan hanya mengetahui dua jenis kegiatan MBKM. "Intinya sebagian besar mereka hanya mengetahui magang dan pertukaran pelajar," ujarnya.

Upaya kampus, kata dia, adalah memberikan sosialisasi dengan berbagai jalur. Seperti, Webinar, menyiapkan website khusus MBKM, dan membuat video kreatif agar mudah diserap oleh mahasiswa.

"Sebelum mahasiswa, dosen dan tendik juga harus diperkuat. Mahasiswa hampir seluruhnya tertarik dengan konsep MBKM. Tapi banyak yang belum siap karena belum tahu pasti," tegasnya.

Universitas Ma Chung mendapatkan dana hibah dari Kemendikbud-Ristek RI sebesar Rp1,3 miliar. Hasil riset tentang MBKM ini akan disampaikan ke Kementerian terkait dan menjadi salah satu pertimbangan pengambilan kebijakan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES