Ekonomi

Banyak BUMDes di Bondowoso Stagnan, DPMD Jatim Fasilitasi Peningkatan Kompetensi Kades

Senin, 27 Desember 2021 - 15:57 | 46.25k
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur, Soekaryo saat memberikan sambutan dalam peningkatan kompetensi kepala desa (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur, Soekaryo saat memberikan sambutan dalam peningkatan kompetensi kepala desa (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur (DPMD Jatim), bersama DPMD Kabupaten Bondowoso, menggelar peningkatan kompetensi Kades). Salah satu temanya yaitu tentang pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). 

Kegiatan tersebut diikuti oleh 209 kepala desa atau yang mewakili dan seluruh camat. Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Jalan Raya Situbondo-Bondowoso, Kecamatan Tenggarang, Senin (27/12/2021).

Kepala DPMD Jatim, Soekaryo mengatakan, pihak mendatangkan sejumlah narasumber. Tujuannya kepala desa punya semangat untuk maju dan berinovasi, kreatif dan inovatif.

"Artinya bisa membangun desanya dengan cara meningkatkan ekonomi," katanya saat dikonfirmasi.

Pihaknya juga mendatangkan ketua UMKM Provinsi Jawa Timur, untuk mengajak desa agar punya usaha sehingga desa menjadi mandiri. 

"Jangan terlalu bergantung dengan Dana Desa (DD). DD belum tentu ada. Kalaupun ada tetap harus ada unit usaha," paparnya.

Menurutnya, desa juga membuka usaha melalui BUMDes. Misalnya Pertashop, yaitu membuka pom bensin yang bekerja sama dengan Pertamina.

Sementara penyertaan modal untuk Pertashop ini yaitu Rp350 juta. Kalau satu tidak mampu bisa bekerja sama dengan desa yang lain sampai genap Rp350 juta.

"Dengan catatan usaha tersebut dilaksanakan di tanah kas desa yang ada di pinggir jalan raya. Sehingga mobil tangki Pertamina bisa masuk," paparnya.

Menurutnya, BUMDes dibangun juga harus menyesuaikan dengan potensi masing-masing desa. "Misalnya BUMDes wisata dan sebagainya," imbuhnya.

Sementara Kepala DPMD Bondowoso, Haeriyah Yuliati mengatakan, dari semua desa yang terdapat BUMDes, hanya 30 persen yang aktif.

"Hasil evaluasi kami, mungkin ada kesalahan dalam penentuan jenis usaha. Kita harus tahu potensi itu apa," paparnya.

Setiap desa potensinya tidak sama. Ada yang potensinya pertanian, wisata atau perdagangan. "Itu yang harus digali untuk menjadi jenis usaha di BUMDes," paparnya.

Kegiatan peningkatan BUMDes yang digelar DPMD Jatim dan Bondowoso mengusung sejumlah tema. Diantaranya peningkatan kompetensi Kades; melalui penataan dan kerjasama desa; fasilitasi kerjasama desa dengan pihak ketiga; fasilitasi pembangunan kawasan perdesaan; pembinaan manajemen pemerintahan desa; dan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES