Kuliner

Jika Berkunjung di Blora, Kuliner Unik Kopi Santen Sangat Wajib Dicoba

Minggu, 26 Desember 2021 - 10:24 | 118.70k
Penyajian kopi Santen di Desa Jepangrejo Kecamatan Blora cukup unik  karena diseduh menggunakan santan. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia)
Penyajian kopi Santen di Desa Jepangrejo Kecamatan Blora cukup unik  karena diseduh menggunakan santan. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLORA – Minum kopi tampaknya sudah menjadi kebiasaan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Tak terkecuali bagi masyarakat Blora, Jawa Tengah. 

Aktivitas ngopi dilakukan saat nongkrong, dikala senggang ataupun disela-sela aktivitas. Tentu saja kegemaran ngopi ini, menumbuhkan semangat usaha membuka warung kopi, kafe dan kedai kopi. 

Salah satu kedai kopi legendaris di Kabupaten Blora, yakni Kopi Santen yang ada di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora Kabupaten Blora. Di Kedai kopi ini memang cukup unik. Jika kebanyakan minuman berkafein ini diseduh dengan air, namun dikedai ini malah diseduh menggunakan santan. 

Kopi Santen blora 2Nur Komariah, Pemilik Kedai Kopi Santen Blora. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia)

Keunikan dan ciri khas Kopi Santen ini, tentu saja menjadi salah satu destinasi tujuan wisata kuliner terpopuler di kabupaten yang terkenal dengan hasil hutan jati dan Migas. 

Nur Komariah pemilik Kedai Kopi Santen mengatakan, kedai kopinya dikenal sudah cukup lama. Sebab penyajian kopi di kedai miliknya, berbeda dari yang kedai yang lain, Minggu  (26/12/2021)

"Kopi santen ini awalnya ditemukan resepnya oleh almarhum nenek saya yang bernama Sakijah. Pertama kali jualan di era tahun 80 an,” ujar Nur Komariah kepada TIMES Indonesia, Minggu (26/12/2021).

Para pelanggan di kedai kopi neneknya tersebut, awalnya hanya warga sekitar kampung. Kemudian dilanjutkan oleh ibu Nur Komariah yakni Rukmini. Kini usaha tersebut dilanjutkan generasi ketiga yakni Nur Komariah hingga saat ini. 

"Awal mula kopi santen ini tercipta, saat Mbah Buyut Sakijah mau bikin sayur dan santannya lebih, terus dicampur sama kopi. Lha kok enak. Jadi nggak sengaja bikinnya kala itu," ungkap Nur Komariah menceritakan awal mula kehadiran kopi santen itu.

Wanita berkulit sawo matang berusia 35 tahun tersebut, juga berbagi resep cara membuat kopi santan supaya enak. Yakni kopinya berasal dari jenis kopi nangka dan berwarna kuning. 

Kopi Santen blora 3Jajanan tradisional berupa seledrek dan gatot bisa ditemukan di Kedai Kopi Santen. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia)

Selanjutnya untuk 1 kilogram kopi dicampur 1,1/4 butir kelapa. Kelapa itu dipotong kecil-kecil, serta dicampur dengan kopi lalu disangrai dan kemudian digiling. Nur yang kini dibantu 8 karyawan dalam menjalankan usaha warkopnya. 

Nur bersyukur usaha kedai Kopi Santen yang tiap hari buka, tidak pernah sepi pelanggan dan penjualannya stabil. Dalam operasionalnya sehari-hari, Nur dibantu delapan karyawannya.  

"Kalau hari biasa yang kesini 500-an orang, dengan pendapatan 3 sampai 4 juta per hari, kalau pas hari libur bisa sampai 800an pengunjung dengan pendapatan 7 hingga 9 juta," ucap pemilik kedai kopi yang pernah dikunjungi Bondan Winarno, Pakar Kuliner Nasional pada tahun 2017 silam.

Untuk menarik minat pengunjung baik lokal dan nasional, kedai kopi ini juga menyediakan beragam cemilan atau jajanan tradisional. Antara lain seperti Seledrek, Gatot, Tahu Petis, Arem-Arem, Lemper, Pentol, Tempe Mendoan, Klepon, Lumpia, Terang Bulan. 

Sementara itu, Gamacho dan Wahyu, warga Kota Blora, mengaku senang datang ke Kedai Kopi Santen milik Nur Komariah. Alasannya, harga makanan yang terjangkau dan nuansa pedesaan kental, membuatnya tertarik untuk berkunjung. 

"Kita kesini sudah tiga kali. Buat nongkrong asik banget. Tadi pesan Kopi Santen 2 gelas, teh manis 1, jajanan seledrek dan gatot, serta tempe mendoan seporsi," ucap kedua pemuda lajang tersebut. 

Pengakuan serupa juga diungkapkan Lisa Fransiska, pengunjung asal Semarang. Ia datang di kedai kopi bersama rombongan keluarga besarnya, dan mengaku sudah 2 kali datang ke Kopi Santen. 

"Saya jauh-jauh dari Semarang datang di kedai kopi ini. Kebetulan ada keluarga di Blora. Jadi kalau ke pas Blora ya diajak ngopi disini. Yang jelas kesini tuh enak, murah dan nyaman sih," ucapnya wanita yang kini berusia 40 tahun dan duduk di sebelah mamahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES