Gaya Hidup

Tips Bertahan Hidup di Alam Bebas dari Pegiat Alam Terbuka Sony "Ozz" Takariyadi

Sabtu, 25 Desember 2021 - 16:00 | 71.96k
Pakar dan Praktisi Survivel Indonesia Sony
Pakar dan Praktisi Survivel Indonesia Sony

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Di Indonesia aktivitas berkegiatan di alam terbuka semakin hari semakin berkembang pesat. Aktivitas di alam terbuka saat ini sudah bukan dilakukan oleh para anggota kelompok pecinta alam saja. Indikator ini dapat dilihat dengan banyaknya biro perjalan yan menyediakan jasa pendakian ke berbagai gunung di Indonesia.

Namun di balik itu kesiapan akan resiko yang terjadi harus dipikirkan, karena pendakian gunung merupakan kegiatan yang beresiko tinggi. Salah satu bekal yang harus dimiliki dalam berkegiatan di alam terbuka salah satunya teknik mempertahankan hidup.

Pakar dan Pratisi Survival Indonesia Sony "Ozz" Takariyadi saat diwawancara khusus oleh TIMES Indonesia pada gelaran Mountain  Jungle Course (MJC) di kawasan Gunung Cakrabuana, Tasikmalaya, Jawa Barat menuturkan saat ini terjadi beberapa perbedaan pendapat tentang mendalami tehnik bertahan hidup.

"Saat ini banyak orang bersilang pendapat tentang berlatih tenik bertahan hidup yang sejatinya saat ini sehari-hari pun kita tak terasa sedang berlatih untuk bertahan hidup," tuturnya.

Api.jpgTangkapan layar salah satu materi tehnik membuat api dalam berkegiatan di Alam bebas.(FOTO: Harniwan Obech/TIMES 
Indonesia)

Menurutnya dalam teknik bertahan itu yang perlu diperdalam itu adalah tekniknya, seperti halnya membuat api, membuat perlindungan, pengetahuan botani dan zoologi praktis. Anggota WANADRI yang akrab dipanggil Dewa Api ini menambahkan, selain teknik ada beberapa sisi yang perlu dimaknai dalam teknik bertahan hidup, diantaranya adalah semangat dan mental untuk tetap bisa bertahan menghadapi segala kondisi, khususnya hawa dingin.

"Secara umum manusia lebih cepat berdaptasi dengan hawa panas dibanding dengan hawa dingin, manusia itu sulit sekali  beradaptasi dengan cuaca dan banyak terjadi kecelakaan-kecelakaan seperti hipotermi. Intinya manusia sulit menyesuaikan diri dengan hawa dingin dibandingkan dengan hawa panas," tandasnya.   

Teknik membuat api untuk kebutuhan memasak, menghangatkan tubuh, mengusir binatang buas hingga membuat tanda-tanda darurat  saat berkegiatan di alam terbuka bukanlah hal yang mudah, Ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat api, yaitu udara, panas (pemantik, fire starter, bowdril, dll) dan bahan bakar (batang, ranting, dedaunan kering, kapas, dll). Hal-hal itu biasa disebut dengan segitiga api, jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka api akan sulit untuk didapatkan.

Tumbuhan.jpgTangkapan layar salah satu materi perihal patokan umum tumbuhan sebagai sumebr makanan yang aman (FOTO: Harniwan 
Obech/TIMES Indonesia)

Dalam berkegiatan di alam bebas pemenuhan energi dan asupan makanana menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan. salah  satu opsi untuk memenuhi energi tersebut ada pada tumbuhan. Pada tumbuhan inilah, ada bagian-bagian tertentu yang dapat  dikonsumsi saat kegiatan alam bebas. Diantaranya, yang pertama adalah daun-daunan, batang atau tangkai tumbuhan muda, yang biasanya berwarna lebih hijau dan lembut. Untuk tumbuhan yang lebih tua biasanya memiliki rasa yang lebih pahit dan keras. 

Kedua pada akar-akaran dan umbi-umbian, diutamakan tumbuhan yang lebih besar, terutama tanaman yang merambat. Ketiga adalah,  buah-buahan dan kacang-kacangan. pada buah-buahan ini carilah buah yang cukup matang, lembut, tidak bergetah banyak dan berwarna mencolok, kemudian cicipi terlebih dahulu sebelum dimakan. 

Keempat pada biji-bijian dan padi-padian, berhati-hatilah saat menemukan jenis padi-padian apabila di pembungkus bijinya terdapat serbuk hitam karena bisa jadi itu mengandung racun, dan yang kelima adalah Jamur-jamuran yang banyak dapat di alam terbuka tetapi pada jenis jamur ini sulit untuk mengetahui antara yang beracun dan tidak. "Perlu pengalaman dan pengetahuan yang lebih untuk bisa membedakannya," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES