Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Rasulullah SAW Sebagai Role Model Pendidikan Islam Sepanjang Masa

Rabu, 22 Desember 2021 - 11:33 | 68.08k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Disela menjamurnya kemajuan teknologi sebagai bentuk revolusi peradaban dunia tentunya pendidikan juga mengalami perkembangan dan perubahan yang amat pesat. Internet kini dijadikan sebagai sarana dan media dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Mudahnya informasi yang bisa diperoleh melalui akses internet memiliki dampak yang besar. Baik dampak positif maupun negatif keduanya  terasa saling melengkapi. Perubahan kearah positif pun membuat manusia dipermudah untuk mempelajari pengetahuan dan pendidikan. Akan tetapi sering kali dengan mudahnya akses dalam mempelajari pengetahuan dan pendidikan sering kali terjadi kesalahpahaman karena belajar pada sumber yang tidak kredibel. Pemilahan antara yang benar dan tidak semakin susah untuk dilakukan mengingat terlalu banyak informasi yang tersedia di internet, sehingga banyak terjadi kesalahan pemahaman yang terus menerus di ajarkan dan menjadi mata rantai yang sulit untuk diputus.

Dampak negatif lainnya dengan mudahnya akses informasi sangat memungkinkan manusia menjadi insan yang tak menghargai sebuah proses karena terbentuknya karakter pemalas dari kondisi yang kian mudah dalam memperoleh akses. Terlebih ilmu pengetahuan dan pendidikan dasar yang harusnya disampaikan dengan turun temurun melalui penyampaian pendidik bisa digantikan oleh internet. Sehingga kondisi yang demikian menimbulkan persepsi baru bahwa pendidikan tak harus melalui guru. Padahal hakikatnya guru tak hanya sebagai tenaga pendidik, melainkan sebagai pembimbing dan pengingat jika mulai keluar jalur dalam proses pendidikan.

Terlebih dalam pendidikan Islam, diajarkan bahwa dalam mencari ilmu dan penyampaiannya haruslah bersanad untuk mencegah terjadinya pemalsuan ilmu dan tetap pada koridor keilmuan yang jelas. Rasulullah sebagai sumber ilmu tentunya meneruskan pendidikan dan penyampaian ilmu kepada para Salafus Shalih hingga bersambung pada ulama-ulama salaf saat ini. Sebagai generasi yang hidup pada zaman ini kita harus terus melanjutkan dan mempelajari pendidikan dasar pada sumber yang jelas. Karena pada saat ini sangat banyak orang orang yang ingin merusak generasi islam dari dalam dengan penyesatan yang sangat terstruktur dan tidak disadari. Generasi islam yang tidak memiliki pondasi dasar beragama yang kuat mudah untuk digiring dan di jerumuskan kedalam pemahaman-pemahaman yang menyimpang. Dalil-dalil alquran dan hadist diartikan secara sembarangan dan dijadikan tameng pembenaran agar terlihat meyakinkan. Dengan perusakan islam yang dilakukan dari dalam maka akan timbul konflik antar sesama umat muslim karena memiliki perbedaan pandangan dan merasa bahwa ilmu yang dipahami adalah kebenaran dan yang tidak sama dengannya adalah salah.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Orang tua memiliki peranan utama dalam melakukan pendidikan dasar kepada anak dan mengarahkan anak kepada guru yang jelas keilmuannya. Orang tua wajib hukumnya mempelajari agama dengan baik sesuai dengan ajaran salafussalih yang bersumber dari Rasulullah SAW karena orang tua adalah pendidik pertama bagi anak. Istilah ini biasa disebut tarbiatul aulad. Sejak kecil anak telah dikenalkan pada agama Allah dengan harapan anak terbiasa dan selalu hidup dengan landasan agama islam. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam mengajarkan pendidikan islam untuk anak dimulai sejak anak berada dalam kandungan.  Cara tarbiatul pertama yang bisa dilakukan adalah dengaan memperdengarkan anak dengan al-qur’an atau membacakan al-qur’an setiap hari ketika anak berada dalam kandungan. Hingga anak lahir ke dunia hal tersebut harusnya tetap dilakukan dengan harapan anak terbiasa dengan lantunan firman Allah sejak kecil, terlebih pada kondisi tersebut anak masihlah suci dan mudah dalam memahami sesuatu.

Pendidikan Islam ala Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang selanjutnya adalah pengenalan ketauhidan dan keimanan akan Allah dan ketauladanan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam agar memiliki pondasi keislaman yang kokoh. Setelah akidah diajarkan kepada anak, maka yang harus diajarkan adalah akhlaq agar anak tumbuh dengan karakter yang baik. Disini peranan orang tua sangat diperlukan sebagai pendidik dasar anak dan guru sebagai pendidik dilingkungan yang lebih luas. Baik atau buruknya perilaku anak dapat ditentukan dari pendidikan dasar orang tua dan guru dalam mengajarkan nilai keislaman.

Pengenalan akan ibadah wajib seperti sholat 5 waktu dan berpuasa juga perlu dikenalkan kepada anak sejak kecil agar anak terbiasa dan mudah dalam proses belajarnya ketika sudah menginjak akhil baligh. Ketika anak sudah dikenai kewajiban dalam beribadah anak sudah mempunyai pondasi yang kuat sehingga orang tua lebih mudah dalam mengarahkan anak dan sudah mengerti akan kewajibannya serta konsekuensi jika tak menjalankannya.  

Dengan perubahan zaman yang terjadi begitu cepat penting bagi orang tua untuk membekali anak dengan pondasi beragama yang kuat. Terutama di derasnya arus globalisasi dan modernisasi yang tak dapat dibendung anak harus di didik untuk memiliki karakter keislaman sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW sebagai role model. Anak juga bisa dikenalkan dengan kisah kisah para nabi, sahabat dan tokoh tokoh islam yang bisa dijadikan suri tauladan. Disamping itu peristiwa peristiwa yang pernah dialami oleh para nabi, sahabat dan para tokoh islam bisa dijadikan sebagai pembelajaran hidup agar menjadi lebih baik. Dengan begitu maka akan tercipta generasi islami yang berkualitas yang dapat survive di lingkungan masyarakat.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES