Peristiwa Internasional

Embrio Burung Berumur 66 Juta Tahun Ditemukan di China

Rabu, 22 Desember 2021 - 12:02 | 76.27k
Embrio dinosaurus yang terawetkan dengan sempurna di dalam fosil telur, spesimen terlengkap yang pernah tercatat dalam studi ilmiah yang ditemukan di China. (FOTO: Global Times)
Embrio dinosaurus yang terawetkan dengan sempurna di dalam fosil telur, spesimen terlengkap yang pernah tercatat dalam studi ilmiah yang ditemukan di China. (FOTO: Global Times)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Embrio dinosaurus dari spesies Oviraptorsauria, sejenis theropoda tertutup bulu dan diperkirakan berumur 66 juta tahun ditemukan di China.

Para peneliti Internasional menemukannya di lapisan batuan Kapur Akhir di sebuah situs di Ganzhou, di Provinsi Jiangxi, Tiongkok Timur, dan sekarang berada di Museum Sejarah Alam Batu Yingliang di Provinsi Fujian, Tiongkok Timur. 

Tim peneliti yang terdiri dari ilmuwan dari  China, Inggris dan Kanada itu melakukan penelitian kemudian dipublikasikan di majalah iScience pada Rabu (22/12/2021). Museum itu menjuluki spesimen ini  Yingliangbeibei.

Embrio dinosaurus itu terawetkan dalam keadaan yang cukup primitif, tidak terganggu oleh fosilisasi, dan menunjukkan gambaran yang jelas tentang bagaimana jadinya ketika ia hidup.

Panjang total embrio ini 27 sentimeter dan menggulung di dalam fosil telur sepanjang 17 sentimeter. 

Yingliangbeibei diidentifikasi sebagai spesimen Oviraptorsauria yaitu sejenis theropoda yang ditutupi bulu. Mereka hidup pada periode Kapur di Asia dan Amerika Utara dan berkerabat dekat dengan burung modern. 

Posisi pelestariannya unik di antara embrio dinosaurus yang diketahui dengan kepala disimpan di bawah tubuhnya, kakinya di samping dan punggungnya melengkung di sepanjang ujung telur yang tumpul.

Postur itu mirip dengan burung modern dan belum pernah terlihat pada fosil embrio dinosaurus sebelumnya. 

Dengan membandingkan Yingliangbeibei dengan embrio dari theropoda lain, sauropoda berleher panjang, dan burung, tim peneliti menunjukkan bahwa kontraksi, yang dianggap unik untuk burung, mungkin pertama kali berevolusi pada dinosaurus theropoda puluhan atau bahkan ratusan juta tahun yang lalu. Penemuan lebih banyak embrio fosil sangat penting untuk menguji hipotesis ini lebih lanjut. 

Menurut Xing Lida, assosiasi professor dari China University of Geosciences dan rekan penulis penelitian, fosil telur dinosaurus yang diperkirakan beru MK ur 66 juta tahun itu dikumpulkan oleh Presiden Yingliang Group, Liu Liang pada tahun 2000. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES